Kamis, 28 Maret 2024

Merasa Mampu, Pasangan Lansia di Grobogan ini Tolak Jadi Penerima Bantuan PKH

Dani Agus
Selasa, 3 September 2019 17:30:03
Kabid Linjamsos Dinas Sosial Grobogan Wahyu Imam Rifai (tiga dari kiri) dan Koordinator PKH Ahmad Zaini saat mengunjungi rumah pasangan lansia M Saeroji (kiri) dan Muntamah (dua dari kiri), warga Dusun Jangkung, Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi. (MURIANEWS.com/Dani Agus)
MURIANEWS.com, Grobogan - Pasangan lansia M Saeroji (81) dan Muntamah (75), warga Dusun Jangkung, Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi menolak untuk dimasukkan jadi penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) tambahan tahun 2019. Penolakan itu disampaikan langsung saat didatangi Kabid Linjamsos Dinas Sosial Grobogan Wahyu Imam Rifai dan Koordinator PKH Ahmad Zaini di rumahnya, Selasa (3/9/2019). ”Saya merasa mampu dan lima anak sudah tidak ada yang sekolah lagi. Jadi, saya merasa tidak perlu jadi penerima bantuan PKH. Demikian juga untuk bantuan pangan non tunai (BPNT) berupa beras dan telur, saya juga tidak mau terima lagi. Sebelumnya, pernah terima BPNT selama beberapa bulan,” kata Saeroji yang terlihat masih sangat sehat dan enerjik tersebut. Kabid Linjamsos Dinas Sosial Grobogan Wahyu Imam Rifai menyatakan, jumlah penerima bantuan PKH sebanyak 57.189 keluarga penerima manfaat (KPM). Pada tahun 2019 ini, ada tambahan calon peserta PKH sebanyak 13.800 KPM se-kabupaten. Khusus di Desa Cingkrong, sebelumnya sudah ada 126 KPM yang jadi penerima bantuan PKH. Kemudian, tahun ini diusulkan tambahan penerima sebanyak 78 KPM. Setelah divalidasi, jumlah data tambahan yang memenuhi syarat hanya 46 KPM. Diantara calon peserta PKH tambahan ini ada nama Saeroji dan Muntamah yang masuk dalam kriteria lansia. Nama keduanya, kebetulan juga masuk dalam basis data kemiskinan di desanya. Namun, saat petugas pendamping PKH melakukan validasi lapangan, Saeroji memutuskan untuk tidak bersedia dimasukkan dalam data tambahan peserta PKH tahun 2019. Alasannya, ia merasa mampu sehingga tidak perlu mendapat bantuan sosial dan meminta untuk dialihkan pada orang lain yang lebih membutuhkan. “Setelah mendapat laporan ini, saya kemudian ingin menemui langsung untuk memastikan pada yang bersangkutan. Apa yang dilakukan Mbah Saeroji ini patut kita apresiasi,” katanya.   Reporter: Dani Agus Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar