Jumat, 29 Maret 2024

Kapolsek Bae Beri Kesempatan Pengusaha Tahu di Karangbener Segera Perbaiki Limbah di Sungai

Anggara Jiwandhana
Kamis, 22 Agustus 2019 14:22:49
Kapolsek Bae Iptu Ngatmin (kiri) bersama camat Bae Mintoro (tengah) bersama perwakilan pengusaha tahu Agus (kanan) saat berdialog terkait permasalahan limbah tahu. (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS.com, Kudus – Kepolisian Sektor (Polsek) Bae akan memberi kesempatan pada para pengusaha pabrik tahu yang limbahnya mencemari Sungai Dawe untuk mencari solusi terbaik. Pencarian solusi tersebut dilakukan dengan musyawarah mufakat. “Untuk saat ini kami lakukan pendekatan persuasif terlebih dahulu,” kata Kapolsek Bae, Iptu Ngatmin, Kamis (22/8/2019). Pembenahan pada buangan air limbah juga diharapkan bisa dilakukan sesegera mungkin. Penyedotan air limbah yang dibendung dan dibuang pada tempat yang sesuai perundang-undangan juga dinstruksikan untuk segera dilaksanakan. “Mufakat kemarin untuk segera dilaksanakan, jika masih dirasa meresahkan akan ditindak tegas,” terangya. Sementara Camat Bae Mintoro mengatakan, pembendungan sungai sendiri merupakan tindakan yang salah. Namun, keputusan tersebut didapat dari hasil mufakat semua lapisan yang terlibat. “Pembendungan hanya bersifat sementara karena gelontoran air belum ada, jadi sementara limbah dibendung dulu untuk saat ini,” ucapnya. Pembendungan air memang ditujukan untuk menampung air limbah yang dibuang ke sungai. Yang selanjutnya akan disedot menggunakan mobil tangki dan dibuang ke tempat yang sesuai peraturan. “Jadi memang seharusnya tidak mengendap disini dan mengeluarkan bau,” lanjutnya. Ia menyarankan, untuk mengurangi efek limbah, para pengusaha diminta memberikan gamping pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Dengan harapan, jika air tetap dibuang di sungai karena minimnya daya tampung limbah, air tidak terlalu berbau busuk. “Pemberian gamping berguna untuk kurangi bau,” tandasnya. Sementara Bambang Sutrisno selaku perwakilan dari Kelompok pengrajin tahu Karangbener (Kompak Bener) mengakui jika instalasi limbahnya sedang over capacity atau kelebihan volume. Hal ini seiring bertambahnya permintaan tahu beberapa bulan terakhir. “IPAL kami memang sedang overload,” ucapnya. Sedang soal pembukaan tanggul, pihaknya benar tidak mengerti siapa dan dengan maksud tujuan apa tanggul dibuka. Ia hanya mengetahui tanggul pertama kali dibongkar sebagian saat Solat Idul Adha beberapa pekan lalu. “Soal ini kami tidak tahu, sekarang kami tutup lagi,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar