Jumat, 29 Maret 2024

Berada di Perbatasan, Pembangunan Jembatan Penghubung Kudus-Demak Bakal Dikoordinasikan

Anggara Jiwandhana
Rabu, 21 Agustus 2019 11:56:42
Salah seorang warga tengah melintasi jembatan pagi ini (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS.com, Kudus – Pembangunan Jembatan Sasak  penghubung Kabupaten Kudus dan Demak akan dikomunikasikan lebih lanjut. Pasalnya, jembatan yang berada di atas Sungai Wulan itu saat ini semakin memprihatinkan dan butuh segera diperbaiki. Plt Bupati Kudus HM Hartopo belum bisa memastikan apakah pembangunan akan diambil alih Pemkab Kudus ataupun Demak. Atau malah jembatan akan dibangun pihak yang berwenang, yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). “Kami belum bisa mengambil sikap,” ucapnya singkat. Pihaknya hanya akan mengupayakan koordinasi antara kedua pihak. Mengingat warga Kudus juga kerap lalu-lalang di jembatan tersebut. Faktor lainnya yang jadi pertimbangan adalah jembatan yang kerap hanyut saat musim hujan tiba. “Sebenarnya sangat perlu dibangun jembatan baru, tapi kami belum bisa memastikan siapa yang akan membangun,” terangnya. Jembatan yang berdiri di atas Sungai Wulan tersebut kini hanya terbuat dari bambu dan memiliki panjang 10 meter. Sedang tiap harinya, jembatan digunakan untuk lalu lalang masyarakat yang sebagian besar merupakan buruh rokok. Marzuki (38), salah seorang warga Desa Setrokalangan RT 5/RW 3, mengharapkan jembatan bisa dibangun lebih layak lagi. Tak hanya pihaknya, warga juga mengharapkan  jembatan bisa diperbaharui. Atau setidaknya dibuat yang lebih layak untuk dilalui. “Jika musim hujan sangat licin,” akunya. Sedang ketika musim hujan dan Sungai Wulan sedang banjir, sudah pasti jembatan tersebut terbawa arus. Warga, atas inisiatif sendiri pun menyediakan satu unit perahu. Perahu disiapkan untuk para buruh rokok dan warga agar bisa menyeberang. “Beberapa waktu lalu sempat tak ada jembatan karena terbentur anggaran,” terangnya. Jembatan baru bisa dibangun lagi ketika para warga mengumpulkan iuran seikhlasnya dan berhasil terkumpul sebesar Rp 20 juta. Semua uang digunankan untuk membeli perlengkapan pembangun jembatan. Seperti bambu, papan, paku dan material lainnya. “Jembatan yang sekarang merupakan swadaya bersama,” ucapnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar