Kamis, 28 Maret 2024

Gubernur Ganjar Siapkan Dana Rp 1 Triliun untuk Sekolah Gratis di Jateng

Ali Muntoha
Rabu, 14 Agustus 2019 15:26:07
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah saaat ini tengah mempersiapokan program sekolah gratis. Untuk mendukung program ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut siap meningkatkan anggaran pendidikan mencapai Rp 1 triliun lebih. Program sekolah gratis ini diberikan kepada siswa yang benar-benar dari keluarga miskin. Program ini menurut Ganjar akan mulai direalisasikan pada 2020 mendatang. “Saat ini tengah dibahas anggarannya. Kami ingin menjamin dan memastikan mereka yang benar-benar miskin ini bisa sekolah gratis,” katanya usai dialog dengan Ombudsman di Gedung PWI Jateng, Rabu (14/8/2019). Ia menyebut, dana yang disiapkan dan tengah dibahas ini menurutnya mencapai Rp 1 triliun lebih. Dengan peningkatan anggaran pendidikan ini, Pemprov Jateng ingin memastikan tak ada lagi siswa miskin yang putus sekolah. Ganjar juga menyebut, jika program sekolah gratis ini memang ditujukan untuk siswa dari kalangan tidak mampu. Meskipun di Jawa Barat dan Jawa Timur, program ini diperuntukkan untuk semua siswa. Menurut Ganjar, siswa dari keluarga kaya tak perlu digratiskan, karena orang tuanya mampu untuk membayar biaya pendidikan. "Wong mampu kok dibantu, apa ora malah keleru (orang mampu kok dibantu, apa tidak salah)?. Kami prioritaskan untuk siswa miskin terlebih dahulu," terangnya. Menurut Ganjar, upaya Jateng memperbaiki kualitas pendidikan pun tidak hanya fokus siswa tapi juga tenaga pendidikan. "Jatim dan Jabar itu guru honorernya belum UMK lho gajinya, Jateng honorer SMA/SMK sudah semuanya UMK. Jadi not bad lah," ungkapnya. Selain untuk menggratiskan biaya sekolah siswa miskin, penambahan anggaran pendidikan lanjut Ganjar juga untuk mendukung program pemerintah memfavoritkan semua sekolah. Nantinya, anggaran itu digunakan untuk menambah sarana prasarana sekolah-sekolah pinggiran agar setara dengan sekolah perkotaan. "Jadi kalau pak Mendikbud bilang tidak boleh ada sekolah favorit, maka jalan satu-satunya adalah memfavoritkan semua sekolah. Nah anggaran itu nanti kami gunakan untuk itu," terangnya.(lhr)   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar