Selasa, 19 Maret 2024

Sungai Kalongan Trangkil Sudah Seperti Tempat Penampungan Sampah

Cholis Anwar
Jumat, 9 Agustus 2019 14:14:06
Sungai Kalongan Trangkil penuh dengan sampah. (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)
MURIANEWS.com, Pati - Kesadaran masyarakat untuk di kawasan Trangkil, Kabupaten Pati terhadap lingkungan tampaknya masih sangat minim. Ini terlihat dari kebiasaan warga yang suka membuang sampah ke sungai. Bahkan Sungai Kalongan yang membentang dari Desa Trangkil hingga ke Laut Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Pati dipenuhi sampah rumah tangga. Alhasil sungai itu kini sudah seperti tempat penampungan sampah. Tak hanya itu, tumpukan sampah itu juga menimbulkan bau busuk. Kondisi ini sangat menganggu. Tak terkecuali juga pengguna jalan yang saban hari lalu lalang di jalan kawasan Sungai Kalongan itu. Prayitno (43) salah seorang pengguna jalan yang setiap hari melewati Sungai Kalongan mengaku sangat tidak nyaman melihat tumpukan sampah di sungai. Kondisi ini diperparah dengan adanya dugaan pabrik yang juga membuang limbahnya ke alur sungai itu. "Kalau pagi, baunya sangat menyengat. Setiap orang yang lewat sini (Sungai Kalongan) pasti akan menutup hidungnya," kata Prayitno, Jumat (9/8/2019). Lebih lanjut, sampah semakin menumpuk lantaran aliran air tersumbat. Selain itu, saat ini musim kemarau, sehingga tidak ada arus yang membawa sampah-sampah itu ke Laut Sambilawang. Dia bercerita, pernah suatu malam dirinya melihat ada orang yang membuang sampah di sungai itu. Sampah dibungkus dengan plastik dan dengan seenaknya, sampah itu dibuang ke sungai dari atas motor. "Padahal di dekat sungai ini kan sudah ada bak sampah. Kenapa kok bisa dibuang di sungai itu lho. Kasihan juga anak-anak sekolah yang setiap hari lewat sini," ujarnya. Peristiwa semacam itu bukanlah kali pertama terjadi. Tetapi hampir setiap tahun, kalau musim kemarau, sungai itu selalu dipenuhi sampah. "Mbuk yo, sadar diri. Janganlah sungai dijadikan tempat sampah. Nanti kalau musim hujan malah repot. Banjir bisa saja terjadi," pungkasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar