Jumat, 29 Maret 2024

Kisah Keris Rambut Pinutung dan Penggabungan 3 Kadipaten di Pati

Cholis Anwar
Rabu, 7 Agustus 2019 16:39:10
Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara diboyong ke Pendapa Kabupaten Pati . (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)
MURIANEWS.com, Pati - Kirab boyongan Hari Jadi ke-696 Kabupaten Pati, Rabu (7/8/2019) mengusung Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara dari Pendapa Kemiri di Desa Sarirejo hingga ke Pendapa Kabupaten Pati, mempunyai alasan tersendiri. Dua pusaka itu merupakan penanda awal mula terbentuknya Kabupaten Pati. Ahmadi, penulis buku Sejarah Pati yang sekaligus sebagai Kabag Humas Setda Pemkab Pati mengatakan, sejarah Kabupaten Pati dimulai dari terjadinya penggabungan tiga kadipaten, yakni Kadipaten Carangsoko, Parang Garudo, dan Mojosemi. Disebutkan, dua pusaka andalan Kabupaten Pati itu awalnya merupakan milik Raden Sukmayana. Ia adalah seorang penguasa dari Kadipaten Mojosemi. Kala itu, pusaka berupa keris dan mahkota raja itu diyakini mempunyai kesaktian yang luar biasa. Bahkan siapapun yang berhasil menguasai dua pusaka itu, dipercaya akan menjadi penguasa pilih tanding. [caption id="attachment_170126" align="alignleft" width="1280"] Pusaka Kabupaten Pati Keris Rambut Pinutung dan Keluk Kanigara diarak dalam kirab boyongan. (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)[/caption] Maka tak ayal, pusaka ini pun banyak diincar oleh orang-orang yang punya ambisi sebagai penguasa. Namun menurut Ahmadi, pusaka itu tak bisa dimiliki oleh sembarang orang. Melainkan orang yang mampu memenuhi syarat-syarat khusus. "Syarat untuk bisa memiliki dua pusaka itu adalah harus cerdas dan berbudi luhur. Sebab, dua pusaka itu memang mempunyai kesaktian yang luar biasa," katanya. Kabar tentang kesaktian dua pusaka itu pun terdengar hingga ke penjuru negeri. Tak ayal, banyak orang yang mengincar dan berusaha untuk mencuri dua pusaka tersebut. Salah satu yang terpikat dengan kabar tersebut adalah Yuyu Rumpung, seorang pembesar dari Kemaguhan. Ia pun berkeinginan untuk merebut dua pusaka itu, dengan berbagai cara. Baca: Keris Pusaka Pati Diarak, Ada Makna Filosofis dari Kirab Boyongan Hari Ini Salah satunya dengan memerintahkan anak buahnya yang digdaya Sondong Majeruk. "Namun, niat Yuyu Rumpung ternyata tidak tulus dan ikhlas. Justru keinginannya itu didorong oleh hawa nafsu. Niatnya, ketika dua pusaka itu dicuri, maka Kadipaten Mojosemi akan hancur," ungkapnya. Akhirnya, dengan berbagai cara kedua pusaka itu pun berhasil diambil oleh Yuyu Rumpung tanpa sepengetahuan Raden Sukmayana. Singkat cerita, dua pusaka itu pun berhasil direbut kembali dari Yuyu Rumpung. "Karena kesaktian Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara itu, patut sekiranya agar kedua pusaka itu diikutkan dalam kirab boyongan. Apalagi, dua pusaka itu adalah simbol kemegahan Pati saat ini," pungkasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar