Jumat, 29 Maret 2024

Biar Diketahui Publik, Rumah Penerima Bansos di Grobogan Bakal Diberi Tanda

Dani Agus
Senin, 29 Juli 2019 16:41:05
Sekretaris Daerah Grobogan Moh Sumarsono menyampaikan sejumlah catatan saat membuka sosialisasi penyaluran dan pengaduan BPNT tahun 2019 di pendapa kabupaten, Senin (29/7/2019). (MURIANEWS.com/Dani Agus)
MURIANEWS.com, Grobogan - Masih banyaknya aduan terkait data penerima bantuan sosial dari pemerintah yang dinilai tidak tepat sasaran mendapat perhatian serius dari Pemkab Grobogan. Terkait kondisi itu, dinas terkait akan melakukan pemberian tanda khusus pada rumah penerima bantuan sosial. Baik bantuan pangan non tunai (BPNT), program keluarga harapan (PKH), maupun lainnya. Sekretaris Daerah Grobogan Moh Sumarsono mengungkapkan, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos pada bulan Mei lalu sudah menginstruksikan pada pendamping bansos untuk menempelkan daftar nama keluarga penerima manfaat (KPM) BNPT dan PKH di balaidesa/kelurahan. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai bentuk transparansi data penerima bansos pada masyarakat. “Dengan ditempel di balaidesa atau kelurahan, masyarakat bisa menilai apakah penerima bansos itu sudah tepat sasaran atau belum. Kalau datanya tidak sesuai dengan kondisi riil, maka pihak desa atau kelurahan bisa mengusulkan perubahan data melalui musyawarah desa/kelurahan,” jelasnya saat membuka sosialisasi penyaluran dan pengaduan BPNT tahun 2019 di pendapa kabupaten, Senin (29/7/2019). Menurutnya, selain menempel data di balaidesa/kelurahan, pada rumah penerima bantuan sosial nantinya akan dipasang tanda khusus. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih mudah dalam menilai apakah keluarga tersebut memang layak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah atau tidak. [caption id="attachment_169466" align="alignleft" width="1280"] Para peserta serius mengikuti sosialisasi penyaluran dan pengaduan BPNT tahun 2019 di pendapa kabupaten, Senin (29/7/2019). (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption] “Pemberian tanda ini sudah kita alokasikan anggarannya lewat APBD perubahan. Kita harapkan, penandaan ini nantinya segera direalisasikan,” sambung Sumarsono yang bertindak selaku Ketua Tim Koordinasi Program Bansos Pangan Kabupaten Grobogan tersebut. Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Disos Grobogan Kurniawan mengatakan, saat ini pihaknya sedang merancang desain stiker sebagai penanda yang nantinya ditempelkan di rumah penerima bansos. “Desainnya baru kami buat dan kemudian diajukan pada kemeterian. Kemungkinan pada November nanti baru bisa kami jalankan,” kata Kurniawan usai sosialisasi. Kurniawan menjelaskan, pemberian tanda dirasa memberikan dampak yang positif agar penyaluran bansos lebih tepat sasaran. Hal itu berdasarkan dari beberapa kali studi banding yang dilakukan di kabupaten lain yang telah menerapkan pemberian tanda tersebut. “Pemberian tanda itu dampaknya ternyata luar biasa. Mereka yang merasa mampu dan terdaftar sebagai penerima manfaat banyak yang dengan sukarela mengundurkan diri sebagai penerima bantuan,” jelasnya. Saat ini terdapat sebanyak 122.430 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk program BPNT. Sedangkan untuk bansos PKH sejumlah 59.318 KPM. Menurutnya, selama ini memang terdapat keluhan dari masyarakat terkait banyaknya penerima bansos yang dinilai tidak tepat sasaran. Dimana, warga yang dianggap ekonominya mampu tetapi masih masuk sebagai penerima program bansos. “Kami kemudian memberikan usulan untuk ditempel stiker pada rumah penerima bantuan. Ternyata, banyak warga menyetujuinya dan meminta agar segera dilaksanakan,” ujarnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar