Jumat, 29 Maret 2024

Mangrove di Pesisir Pati Ditaksir Punya Nilai Triliunan Rupiah

Cholis Anwar
Rabu, 24 Juli 2019 14:39:16
Hamparan mangrove di pesisir Desa Tunggulsari, Kecamatan Margorejo, Pati. (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)
MURIANEWS.com, Pati - Mangrove di kawasan pesisir utara Kabupaten Pati, disebut merupakan aset paling besar yang ada di Pati. Sebab, jika dihitung secara ekonomis, kawasan mangrove seluas 172 hektare itu, nilainya mencapai triliunan rupiah. "Keberadaan mangrove tidak dapat dikecilkan. Karena kalau dihitung secara seksama nilai ekonomisnya sangat tinggi," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati Edy Martanto, Rabu (24/7/2019). Dia mengaku pernah belajar teknik menghitung valuasi ekonomi ekosistem mangrove pada 1995. Dari penghitungan sejumlah variabel menunjukkan angka relatif tinggi. "Hasil penghitungan pada 1995 nilai ekonomis mangrove seluas satu hektare mencapai Rp 1 miliar. Kalau sekarang tentu nilainya jauh lebih besar," ujarnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, nilai ekonomis tersebut dilihat dari sejumlah aspek. Antara lain produksi nutrien yang dihasilkan mangrove. Nutrien dapat menyuburkan perairan laut, termasuk membantu perputaran karbon, nitrogen, dan sulfur. Keberadaan mangrove pun dapat menjaga keberlangsungan populasi ikan, kerang, serta biota laut lainnya. Hutan mangrove juga menjadi tempat untuk perkembangbiakan dan pembesaran udang, kepiting, dan jenis ikan yang dapat hidup di air payau. "Manfaat itu kalau dinilai dengan uang sangat besar. Belum termasuk manfaat mangrove sebagai pencegah abrasi. Karena jika membangun tembok pemecah gelombang nilainya besar," paparnya. Di luar itu dia menyebut masih banyak nilai ekonomis lain, seperti produk olahan, baik pangan maupun nonpangan berbahan dasar mangrove. Dia berharap potensi Pati dengan garis pantai sepanjang 60 kilometer dapat dimanfaatkan maksimal. Terlebih memperluas hutan mangrove, paling tidak hingga seluas 600 hektare dari 172 hektare yang ada saat ini. Salah satu upayanya, yakni memperbanyak titik wisata mangrove.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar