Jumat, 29 Maret 2024

Unisnu Jepara Dorong Produk Rotan Brantak Sekarjati Lebih Inovatif

Budi Santoso
Kamis, 11 Juli 2019 15:27:19
Tim Pengabdi Unisnu Jepara berfoto bersama sejumlah peserta pelatihan peningkatan inovasi produk rotan di Desa Brantak Sekarjati, Welahan, Jepara. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURIANEWS.com, Jepara - Desa Brantak Sekarjati, Welahan, Jepara selama ini dikenal sebagai produsen produk rotan. Potensi ini sayangnya belum sepenuhnya muncul ke permukaan karena keterbatasan-keterbatasan yang ada. Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara memberikan perhatian terkait situasi ini. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Unisnu memberikan beberapa bentuk pelatihan, yang diarahkan untuk bisa memberi nilai tambah pada produk rotan di Brantak Sekarjati. Melalui Tim pengabdi UNISNU Jepara, dari Prodi Teknik Informatika (TIF) Fakultas Sains dan Teknologi Saintek dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) memberikan pelatihan untuk para remaja di Desa Brantak Sekarjati. Kegiatan ini sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Ketua Tim Pengabdi Unisnu, Harminto Mulyo menyatakan, pihaknya bersama dua dosen lain, Aliva Rosdiana dan Hayu Dian Yulistianti, mencoba memberikan beberapa keterampilan dan informasi yang diharapkan bisa berguna bagi mereka. Pelatihan yang diberikan berupa teknik rajut Myriad, yang kemudian ditempel pada produk kerajinan rotan. Tambahan hiasan rajutan Myriad ini diharapkan bisa menunjang kreativitas inovasi pada produk mereka. “Selain itu kami juga memberikan pelatihan berupa strategi dalam bermarketing di market place. Mengenalkan produk di market place seperti di Shopee, itu kan ada strateginya. Produk terutama harus ada keunikan yang berbeda dengan produk lain. Perpaduan produk kerajinan rotan dengan Teknik rajut Myriad memiliki perpaduan yang pas. Diharapkan bisa meningkatkan daya jual kerajinan rotan sebagai produk unggulan Jepara,” kata Harminto Mulyo, Kamis (11/7/2019). Sedangkan Anggota Tim Unisnu, Aliva Rosdiana menjelaskan, kurangnya pemahaman teknologi untuk memberikan daya pikat pada produk, membuat produk rotan di Brantak Sekarjati, belum maksimal pengembangannya. Sentra kerajinan rotan ini seharusnya mampu menjadi produk unggulan yang bisa dikenalkan melalui web-site maupun marketplace. Masyarakat Brantak Sekarjati juga belum memiliki kesadaran bahwa desanya memiliki potensi sebagai desa wisata. Sehingga pengembangan kualitas seni produk rotan belum bisa maksimal. Demikian juga dengan usaha perluasan jangkauan pemasaran. Selama ini masih terbatas pada pelanggan tetap atau pemesanan. “Kami berikan pemahaman mengenai pentingnya inovasi desain pada produk dan strategi mengunggah produk di marketplace atau website. Mudah-mudahan bisa bermanfaat,” ujar Aliva Rosdiana. Dalam pelatihan, para peseta dibebaskan untuk mendesain dan mengambil foto untuk diunggah ke Marketplace (web-site). Peserta juga harus mencari desain yang tepat dengan tambahan rajutan myriad sebagai hiasan pendukung pada desainnya. Teknik pengambilan foto, serta pemberian caption juga diajarkan agar produk memiliki daya tarik.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar