Mahasiswi UMP Bikin Pasta Gigi dari Lendir Bekicot, Ternyata Ini Manfaatnya
MURIANEWS.com, Purwokerto – Bekicot menjadi salah satu binatang yang paling dihindari orang. Binatang berlendir ini dianggap menjijikkan dan menjadi musuh petani karena masuk dalam kategori hama.
Namun di tangan tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), lendir bekicot yang menjijikkan itu bisa disulap jadi produk kesehatan, yakni pasta gigi. ‘Gelecot Toothpaste’ nama pasta gigi itu.
Beberapa orang pasti akan langsung merasa jijik ketika mendengarnya. Bagaimana tidak, lendir bekicot yang bagi sebagian orang menjijikkan, kok digunakan untuk membersihkan gigi.
Dan ternyata, lendir bekicot yang punya nama latin Achatina fulica ini mempunyai enzim khusus yang mampu menjadi pengikat bakteri penyebab karies (infeksi yang diawali gigi berlubang).
Tiga mahasiswi yang menciptakan pasta gigi ini yakni Nofita Fitri Kurniasih, Rahma Fauzia Madaningrum dan Nurvidian Khasanah. Mereka tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) Fakultas Farmasi UMP.
“Ini merupakan terobosan baru untuk mencegah karies gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki prevalensi tinggi terhadap karies gigi, baik pada usia anak-anak maupun dewasa,” kata Nofita dikutip dari AntaraJateng, Senin (8/7/2019).
Ia menyebut, bekicot yang termasuk binatang bertubuh lunak (Molusca) merupakan itu merupakan salah satu hama tanaman yang meresahkan masyarakat. Sehingga hewan ini sering dibuang karena dianggap mengganggu tanaman.
Oleh karena itu, timnya menjadikan bekicot sebagai bahan penelitian. Hingga akhirnya dapat membuat inovasi atau terobosan baru, berupa ramuan pencegah karies gigi dengan memanfaatkan lendir hama tanaman tersebut.
Dalam hal ini, kata dia, penelitian terhadap bekicot dilakukan setelah pihaknya melihat data yang menyebutkan bahwa tingkat prevalensi penyakit karies gigi di Indonesia tergolong tinggi.
“Bekicot memiliki protein bernama achasin yang dapat menjadi reseptor pengikat protein (enzim) bakteri. Sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi,” ujarnya.
Dosen Fakultas Farmasi UMP Erza Genatika, M.Sc., Apt yang menjadi pembimbing penelitian tim ini mengaku bangga dengan temuan tiga mahasiswanya itu. Ia berharap inovasi ini dapat mengurangi permasalahan penyakit karies gigi.
Dalam kesempatan terpisah, Dosen Fakultas Agama Islam UMP, Drs Wage, M.Ag. mengakui jika lendir bekicot dianggap menjijikan bagi sebagian orang. Namun setelah dimanfaatkan dengan baik melaui serangkaian penelitian hingga akhirnya dapat menciptakan pasta gigi pencegah karies gigi.
“Bekicot dimanfaatkan untuk kosmetik yaitu pasta gigi diperbolehkan oleh MUI. Karena unsur illat (alasan) menjijikannya sudah tidak ada,” terangnya.
Penulis: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha
Sumber: AntaraJateng
Apalagi kalo karies gigi ini tidak diatasi dengan baik, khusunya pada anak-anak dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, gangguan makan, kehilangan gigi dan keterlambatan bicara. Selain itu, juga dapat mempengaruhi konsentrasi anak di sekolah dan biaya perawatan gigi dapat menjadi beban keuangan tertentu bagi keluarga. http://news.unair.ac.id/2020/04/03/faktor-karies-gigi-pada-anak-sekolah-dasar-dengan-populasi-ras-jawa-di-kota-surabaya/