Jumat, 29 Maret 2024

Puluhan Calon Siswa di Semarang Terlempar Hingga Wonogiri

Ali Muntoha
Sabtu, 6 Juli 2019 09:33:40
Ilustrasi
MURIANEWS.com, Semarang – Sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik (PPDB) tingkat SMA di Kota Semarang mengalami kekacauan. Puluhan calon siswa terdampak karena harus terlempar ke SMA yang ada di Wonogiri. Padahal jarak antara Kota Semarang dengan Wonogiri mencapai ratusan kilometer. Kekacauan ini terlihat di PPDB SMAN 4 Semarang. Ada sekitar 39 calon siswa yang mendaftar di sekolah itu kini terlempar di SMAN 1 Purwantoro, Wonogiri. Jarak antara Kota Semarang dengan SMAN 1 Purwantoro berdasar Google Maps sekitar 186 kilometer. Namun dalam sistem zonasi, jarak SMA N 4 Semarang dan Wonogiri hanya tertulis 5 kilometer. Pejabat berwenang sebelumnya memang menjelaskan jika calon siswa tidak tertampung di sekolah yang didaftarnya maka akan sistem akan secara otomatis mencarikan sekolah yang terdekat. Namun jarak antara Kota Wonogiri dan Kota Semarang itu dianggap tidak masuk akal. Salah satu orang tua siswa, Meita Sari kepada wartawan menyebut jika anaknya menjadi salah satu yang terkena dampak. Ia mengaku anaknya mendaftar di SMAN 4 Semarang, namun kemudian terlempar di SMAN 1 Purwatoro. "Anak saya mendaftar di empat sekolah yang jarak terjauhnya hanya 4 km dalam sistem zonasi," katanya. Menurut dia, anaknya mendaftar di SMAN 4 sebagai pilihan pertama, SMAN 9 sebagai pilihan kedua, SMAN 1 sebagai pilihan ketiga dan SMAN 3 sebagai pilihan keempat. Dari keempat sekolah tersebut nama anaknya tidak terdaftar satupun di lembaga pendidikan itu. Bahkan ketika dicek nama anaknya justru tercatat di SMKN 1 Purwantoro. Hermansyah (42), orang tua siswa lainnya juga merasa heran. Ia bersama orang tua murid lainnya, Jumat (5/7/2019) kemarin pun mendatangi SMAN 4 Semarang dan mempertanyakan hal ini. Ia mempertanyakan kenapa hanya 39 siswa yang berdomisili di Kelurahan Gedawang yang terlempar ke SMAN 1 Purwantoro Wonogiri. "Jadi zonasi kuota 60 persen hanya dihuni oleh siswa di dua kelurahan. Yakni Kelurahan Banyumanik dengan jarak di sistem 0,0 kilometer dan Kelurahan Srondol Wetan yang berjarak 0,4 kilometer," katanya. Dengan kondisi ini, ia pun terpaksa mendaftarkan anaknya melalui jalur prestasi di SMAN 11 Semarang. Sementara itu, Jasman, Koordinator Tim Pengembang PPDB SMA Jateng menyebut jika masalah ini disebabkan faktor informasi ukur jarak oleh sekolah yang tidak sesuai. "Sehingga menyebabkan internal sistem juga bermasalah, gara-gara sekolah ukur jarak yang tidak pas dan tidak sesuai," katanya saat ditemui wartawan. Ia pun menyebut, dengan banyaknya komplain itu pihaknya langsung melakukan perbaikan sistem jarak zonasi. Sehingga sistem langsung memperbaiki zonasi dalam PPDB yang sempat kacau.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar