Jumat, 29 Maret 2024

Kemarau Panjang, Petani Pati Diimbau Tidak Tanam Padi

Cholis Anwar
Kamis, 4 Juli 2019 16:00:59
Panen padi di Margorejo beberapa waktu lalu. (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)
MURIANEWS.com, Pati- Memasuki musim kemarau panjang yang puncaknya diprediksi akan jatuh pada bulan Agustus hingga September 2019 mendatang,  petani di kawasan Pati selatan diimbau untuk tidak menanam padi lebih dulu. Hal itu untuk menghindari puso karena gagal tanam akibat kurangnya pasokan air. Terhitung sejak beberapa pekan ini, kekeringan sudah melanda di sejumlah desa di Kabupaten Pati. Berdasarkan data Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati ada 88 desa yang tersebar di sepuluh kecamatan, berpotensi mengalami krisis air bersih dan kekeringan lahan pertanian. Terkait kekeringan lahan pertanian, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Pati Muhtar Effendi mengimbau agar para petani untuk tidak memaksakan diri menanam padi di musim kemarau ini, karena dikawatirkan akan mengalami gagal panen. “Dengan kondisi alam dan ditutupnya pasokan air dari Waduk Kedung Ombo mulai 1 Juli 2019 kemarin, para petani tadah hujan harus mempertimbangkan benar-benar ketika hendak tanam padi," katanya, Kamis (4/7/2019). Hingga saat ini, lahan pertanian di Pati kawasan selatan yang mengalami kekeringan mencapai luasan 3.200 hektare. Bahkan, ia menegaskan, petani untuk menentukan waktu tanam padinya secara cermat agar tidak merugi. “Memang untuk mengantisipasi kekeringan ini pemerintah dapat membantu pompa air kepada kelompok-kelompok tani untuk memanfaatkan sumber-sumber mata air. Tapi kalau memang tidak ada (pompa), ya berat karena kondisi alam seperti ini. Itu lah kendalanya,” tandasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar