Jumat, 29 Maret 2024

Pengembangan Museum Kretek Terkendala Anggaran

Anggara Jiwandhana
Kamis, 4 Juli 2019 15:28:40
Anak-anak pengunjung Museum Kretek tengah menyaksikan miniatur di dalam museum. (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS.com, Kudus - Pengembangan Museum Kretek hingga kini masih terkendala anggaran. Pasalnya, selama ini anggaran hanya diberikan untuk perawatan bangunan serta pemeliharaan peraga saja. Kepala UPTD Museum Kretek Kasman mengatakan, anggaran yang didapatkan Museum Kretek biasanya hanya berkisar di nominal Rp 500 juta. Jumlah tersebut digunakan untuk keperluan gaji outsourcing, perawatan taman, serta tagihan-tagihan seperti air, listrik, dan sebagainya. "Hingga kini belum ada dana pengembangan," ucapnya, Kamis (4/7/2019). Padahal, target pendapatan yang dibebankan hampir Rp 1 miliar per tahunnya. Meski demikian, target pertahunnya tetap tercapai. "Kami selalu berupaya mencapai target yang dibebankan, dan tercapai," katanya. Pihak pengelola juga tetap berupaya menambah koleksi dengan menggandeng pelaku industri kretek di Kabupaten Kudus. Pembicaraan dengan beberapa perusahaan rokok telah dilangsungkan. Di antaranya PT Djarum melalui Djarum Bakti Budaya serta dengan PR Sukun. "Pembicaraan informal telah terjalin terkait  penambahan koleksi," katanya. Hanya, pihak pengusaha rokok meminta agar pengelola menyurati Persatuan Pengusaha Rokok Kudus (PPRK)  terlebih dahulu. Dengan tujuan agar para pengusaha rokok di Kota Kretek, tahu konsep pengembangan satu-satunya museum kretek yang ada di Indonesia tersebut. "Kami diminta menyurati mereka, kemudian sistemnya dibahas bersama," jelasnya. Sambil menunggu konsep, saat ini pihaknya tetap melakukan bebarapa peremajaan di sudut-sudut museum. Penambahan lampu penerangan juga telah dilakukan. Dengan tujuan, pengembangan Museum Kretek tidak jalan di tempat. "Seadanya, kami upayakan tetap berlangsung," tandas Kasman.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar