Jumat, 29 Maret 2024

Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di Perbatasan Blora-Bojonegoro Dimulai 2020

Dani Agus
Kamis, 4 Juli 2019 13:55:36
Kepala BBWS Bengawan Solo Charisal Akdian Manu saat melakukan audensi dengan Bupati Blora Djoko Nugroho terkait pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. (MURIANEWS.com/Istimewa)
MURIANEWS.com, Blora - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Charisal Akdian Manu mengatakan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di sungai Bengawan Solo di perbatasan Kabupaten Blora (Jateng) dan Kabupaten Bojonegoro (Jatim) akan mulai dibangun pada tahun 2020 mendatang. Saat ini mulai dilakukan tahapan perencanaan. “Sebenarnya Bendung Gerak Karangnongko ini sudah digagas sejak 2013, namun tidak kunjung dikerjakan. Namun kini Bapak Presiden dan Pak Menteri PUPR minta agar proyek nasional ini bisa dikerjakan dan selesai sebelum 2024. Oleh karena itu kami berkunjung ke Blora untuk koordinasi,” katanya saat melakukan audiensi dengan Pemkab Blora. Titik lokasi Bendung Gerak Karangnongko nantinya akan dibangun di Sungai Bengawan Solo yang memisahkan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan (Blora) dengan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo (Bojonegoro). Volume tampungannya akan lebih besar 4 kali lipat dari Bendung Gerak Bojonegoro yang ada di Kecamatan Trucuk. “Bendung Gerak ini dibangun untuk pengendalian banjir dan pengelolaan sumber daya air Sungai Bengawan Solo yang sangat melimpah ketika musim hujan. Di mana nantinya bisa dimanfaatkan untuk pasokan air irigasi dan kebutuhan air baku wilayah DAS Bengawan Solo yang hilirnya cukup luas,” lanjutnya. Dengan adanya Bendung Gerak Karangnongko yang didesain memiliki 9 pintu air, nantinya bisa mengaliri kebutuhan irigasi untuk lahan seluas 1.747 hektare di sisi kiri sungai atau wilayah Kabupaten Blora. Sedangkan sisi kanan sungai akan bisa mengairi irigasi seluas 5.203 hektare di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Selain itu juga bisa untuk pemenuhan kebutuhan air baku PDAM. Dimana PDAM Blora bisa mendapatkan kuota air baku sebanyak 2,15 juta meter kubik atau 68 liter per detik. [caption id="attachment_167657" align="aligncenter" width="480"] Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menunjukkan lokasi pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. (MURIANEWS.com/Istimewa)[/caption] “Senin lalu kami sudah bertemu dengan Ibu Bupati Bojonegoro. Alhamdulillah beliau menugaskan agar dibuat tim khusus untuk mengawal kelancaran Bendung Gerak Karangnongko ini. Kami berharap nantinya hal yang sama juga bisa dilakukan di Blora. Mengingat kami sangat butuh bantuan dari Pemda untuk sosialisasi dan pembebasan lahan,” tambahnya. Di Kabupaten Blora sendiri, Bendung Gerak Karangnongko ini diprediksi akan menimbulkan wilayah genangan di empat desa. Yakni Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak dan Desa Megeri, sehingga akan dilakukan beberapa tahapan relokasi. “Kami mohon bantuannya agar kepastian lahan genangan bisa diselesaikan bersama-sama dan disosialisasikan secara baik kepada masyarakat,” sambung Charisal. Pihaknya menargetkan pembangunan fisik bisa dimulai 2020 dan diresmikan 2023. Tahun ini baru masuk tahapan review detail desain, review kebutuhan anggaran, dan lelang yang rencananya akan dilaksanakan akhir tahun. Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho mengapresiasi upaya mempercepat pelaksanaan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang sempat mati suri sejak 2013. “Saya rasa pembangunan Bendung Gerak Karangnongko ini tidak jauh beda dengan pembangunan Bendung Randugunting yang saat ini juga sedang berproses di Kecamatan Japah oleh BBWS Pemali Juana. Saya minta agar Dinas PUPR dan beberapa lembaga terkait bisa membentuk tim khusus seperti yang ada pada proyek Randugunting,” cetusnya. Selain sebagai sarana pemenuhan air baku PDAM dan irigasi pertanian, Bupati berharap keberadaan Bendung Gerak Karangnongko ini nantinya bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat dan menggeliatkan sektor pariwisata. Apalagi 2020 nanti tidak jauh dari lokasi Bendung Gerak juga akan dibangun jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Desa Medalem (Kradenan) dengan Desa Luwihaji (Ngraho).   Reporter: Dani Agus Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar