Jumat, 29 Maret 2024

10 Daerah di Jateng Ini Diprediksi Bakal Alami Krisis Air

Murianews
Kamis, 4 Juli 2019 11:49:31
Warga di Kabupaten Grobogan ngangsu air dari tengah hutan, karena sudah mulai dilanda kekeringan. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
MURIANEWS.com, Semarang ­– Beberapa daerah di Jawa Tengah diperkirakan akan mulai mengalami krisis air bersih karena terdampak musim kemarau. Terlebih diperkirakan musim kemarau di Jateng diprakirakan akan berlangsung hingga Desember 2019. Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Jateng memperkirakan ada 10 daerah yang akan segera mengalami krisis air. Daerah-daerah itu rata-rata memang menjadi langganan kekeringan tiap tahunnya. Ke-10 daerah tersebut yakni Kabupaten Grobogan, Purbalingga, Temanggung, Pemalang, Tegal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Klaten, Cilacap, Purworejo dan Banyumas. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng Sudaryanto mengatakan, sejak Juni 2019 seluruh daerah di Jateng sudah memasuki musim kemarau. ”Dan berdasar perkiraan BMKG tahun ini panjang temponya. Yakni mulai Juni dan akan berakhir pada November atau awal Desember 2019,” katanya kepada wartawan. Ia memprediksi, nantinya, akan ada 1.256 desa di 360 kecamatan yang ada di 31 kabupaten/kota di Jateng yang berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau ini. Untuk mengatasi krisis air di berbagai daerah itu, pemerintah di setiap daerah telah melakukan antisipasi. Selain itu, Pemprov Jateng menyediakan anggaran sekitar Rp 320 juta dan pasokan air bersih sebanyak 1.000 tangki. Anggaran maupun pasokan air bersih itu akan disalurkan jika masing-masing daerah membutuhkan. “Sifatnya kita hanya melakukan back up. Kan masing-masing daerah sudah ada alokasi dana untuk mengatasi kekeringan. Bencana itu tidak bisa diprediksi, tapi bisa diatasi asal ada perhatian dari seluruh stakeholder,” pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar