Jumat, 29 Maret 2024

RSJ Surakarta Pamer Aplikasi Payjem Pas Ngamuk pada Ganjar

Ali Muntoha
Senin, 1 Juli 2019 17:00:25
Gubernur Ganjar Pranowo ditunjukkan aplikasi untuk pengembangan pelayanan masyarakat. (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang – Dua rumah sakit di Jawa Tengah pamer aplikasi Android yang digunakan untuk memudahkan pelayanan,  kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (1/7/2019). Aplikasi dari dua rumah sakit itu mempunyai nama yang cukup unik, sehingga membuat orang menyunggingkan senyum ketika membacanya. Dua rumah sakit itu yakni Rumah Sakit Jiwa Daerah(RSJD) Surakarta dan RSUD Margono Purwokerto. RSJD Surakarta punya aplikasi yang namanya ”Payjem Pas Ngamuk”. Ini merupakan singkatan dari Pelayanan Penjemputan Pasien Ngamuk. Sesuai namanya, aplikasi ini memang difungsikan untuk penanganan penjemputan pada pasien gangguan kejiwaan yang tengah kumat. Di hadapan Ganjar, Direktur RSJD Surakarta Agustini Chirstiawati menyebut jika pembuatan aplikasi ini didasari atas keresahan lembaganya yang melihat ketika penjemputan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) banyak tidak sesuai prosedur. "Penjemputan pasien sering membuat terluka, bisa lebam, bahkan sampai patah tulang, diikat dengan tali rafia. Dengan aplikasi ini, orang bisa melaporkan jika ada ODGJ kemudian kita kirim tim profesional melalui pendekatan berwibawa. Pendekatan pertama pada cara mekanik, obat sebagai upaya terakhir  untuk kurangi cedera," katanya. Sementara RSUD Margono Purwokerto punya aplikasi Android bernama Tele Apik (Teyeng Ndeleng Antrean Pendaftaran lan Poliklinik). Aplikasi itu untuk memudahkan pasien melihat antrean melalui Android maupun website. "Aplikasi ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang akan dan sedang memanfaatkan pelayanan kesehatan di ruang pendaftaran maupun di poliklinik. Sehingga pasien dapat memperhitungkan estimasi waktu untuk mendapatkan pelayanan," ujarnya. Menurut dia, kunjungan rawat jalan dalam sehari rata-rata antara 900 sampai 1.000 pasien dengan layanan 19 klinik yang terdiri atas spesialis dan sub spesialis. Aplikasi tersebut akan memudahkan mobilisasi pasien. Dalam registrasi online, sebenarnya sudah ada estimasi waktunya, namun saat ini pelayanan kadang lebih cepat dari estimasi tersebut. "Dengan Tele Apik ini dari rumah pun, pasien bisa melihat nomor antrean di pendaftaran, di poliklinik juga bisa dilihat sudah sampai nomor antrean berapa," jelasnya. Aplikasi-aplikasi ini ditunjukkan ke Ganjar untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam mengikuti Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019. Kompetisi ini digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada Selasa (9/7/2019) mendatang. Di Jateng selain dua rumah sakit itu ada Dinas PU SDA TARU dan 22 pemerintah kabupaten/kota yang ikut berpartisipasi. Ganjar menanggapi paparan dua RS tersebut sebagai hasil inovasi yang berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai harapan, mudah, murah, dan cepat. "Tetapi, harapan saya, dengan mengikuti kompetisi ini, ukurannya jangan melihat saya dan Pak Sekda. Kami ini hanya pembuat kebijakan. Ukurannya juga bukan mendapatkan juara atau sertifikat, tetapi kepuasan masyarakat," tandasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar