Jumat, 29 Maret 2024

Dian Kristiandi Jengkel Masih Ada Warga BAB Sembarangan, Program Kali Lingkas Diluncurkan

Budi Santoso
Sabtu, 29 Juni 2019 13:08:30
Plt Bupati Jepara Dian Kristiadi meninjau Kali Bening, Desa Tanjung, Jepara. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURIANEWS.com, Jepara - Pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, meluncurkan program ‘Kaline Bening, Kakuse Sehat’. Program ini secara khusus dilaksanakan untuk memberantas kebiasaan buruk warga dalam hal buang air besar (BAB). Plt. Bupati Jepara Dian Kristandi, menyatakan sangat prihatin sekaligus jengkel demi melihat kenyataan yang masih ada di masyarakatnya. Masalah BAB sampai saat ini masih menjadi masalah di antara masyarakatnya. Mereka masih memiliki kebiasaan BAB di sembarang tempat. “Kenyataan ini jelas sangat memprihatinkan kendatipun jumlahnya tentu tidak banyak. Kami berharap masalah ini bisa segera terselesaikan penuh,” ujarnya Sabtu (29/6/2019). Karena itu pihaknya sangat menunggu hasil dari program “Kaline Bening, Kakuse Sehat” atau yang kemudian disingkat menjadi ‘Kali Lingkas’. Program ini baru saja diluncurkan dalam sebuah kegiatan pencanangan yang digelar di Desa Tanjung, Pakis Aji, dalam pekan ini. Dari kegiatan pencanangan Kali Lingkas dilaksanakan di aliran Kali (Sungai) Bening, Desa Tanjung, Dian Kristiandi berharap bisa segera mebgubah keadaan. Program ini menurutnya harus bisa membumi dan segera menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Jepara secara keseluruhan. "Melalui program ini warga Jepara harus bisa memiliki budaya menjaga kebersihan sungai. Terutama, soal buang air besar, jangan lagilah melakukannya di sembarang tempat. Dari segi etika dan kesehatan jelas tidak baik,” tegasnya. Kepala DKK Jepara, Mudrikhatun, menyebutkan sampai saat ini masih ada 75 desa yang masyarakatnya ‘terjangkiti’ kebiasaan buruk BAB sembarangan. Dari 195 desa/kelurahan, sudah 120 desa yang bisa dikatakan tidak memiliki kebiasaan buruk tersebut. Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dengan istilah lainnya Open Defecation Free (ODF), memang menjadi konsen DKK Jepara. Masalah ini berakar tidak hanya soal ekonomi namun juga sosial-budaya. "Saat ini masih ada  17.372 kepala keluarga masih menggunakan jamban kurang sehat. Sedangkan lainnya menggunakan jamban dengan status jamban sehat, jamban semi sehat dan sebagian lagi masih saling berbagi jamban dengan tetangga,” jelas Mudirkatun.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar