Jumat, 29 Maret 2024

Rangkul Bendungan Logung dan Situs Patiayam, Pemkab Wacanakan Integrated Tourism

Anggara Jiwandhana
Rabu, 26 Juni 2019 12:51:28
Bendungan Logung dilihat dari jalur offroad yang berstart di museum Patiayam (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS.com, Kudus – Penataan Kawasan Wisata Bendungan Logung di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe akan di kolaborasikan dengan museum situs purbakala Patiayam yang berada di Desa Terban Kecamatan Jekulo. Pengkajian terkait gagasan ini segera dilangsungkan. Bupati Kudus HM Tamzil menjelaskan, dikolaborasikannya dua wisata tersebut diharapkan bisa menaikkan pamor maupun kunjungan pada dua obyek wisata terkait. Gagasan awal, wisata jeep akan dikembangkan dalam pengkombinasian ini. “Peluang wisata petualangan sangat terbuka lebar di pengkombinasian dua obyek tersebut,” kata Tamzil, Rabu (26/6/2019). Pengembangan dengan pencarian rute terbaik pun telah dilaksanakan. Jalan atas di Dukuh Kancilan Perbukitan Patiayam dipilih untuk jalur penghubung antara Museum Patiayam dan Bendungan Logung. beberapa catatan pembenahan pun didapatkan untuk dilakukan pengembangan. “Jalannya cukup terjal, kemarin saya sempat mencobanya, menyenangkan dan menantang,” terangnya. Terkhusus logung, Tamzil akan mengembangkan berbagai fasilitas publik di sana. Seperti homestay, kafe umkm, wisata outbond, dan tentunya wisata perahu yang saat ini diinstruksikan untuk tutup sementara. “Tentunya melibatkan warga sekitar Bendung Logung,” tuturnya. Pembangunan bertahap akan dilaksanakan pada 2020 mendatang. Sedang pada pembangunan awal akan meliputi pendirian fasilitas publik di lokasi wisata Bendung Logung. Seperti dermaga, akses jalan masuk, parkir wisata, dan toilet. “Semua akan dibangun bertahap, pada 2019 ini akan dibuat DED nya,” terang Tamzil. Pengangkatan pamor pariwisata di Kabupaten Kudus tentunya diharapkan. Selain itu perputaran roda perekonomian juga diharapkan bisa semakin cepat bagi masyarakat sekitarnya. Sehingga angka kesejahteraan masyarakat Kudus bisa seakin meningkat. “Semua demi rakyat,” tegas Tamzil. Sedang pada Museum Patiayam, pembangunan master plan ditargetkan rampung pada tahun 2019. Anggaran pembuatan akan diambilkan dari perubahan. Yang juga akan digunakan untuk pembangunan master plan Termina Wisata Colo dan DED Bendungan Logung. “Saya beri kira-kira Rp 300 Juta untuk pembuatan master plan,” tambahnya. Konsep outdoor indoor pun akan dikembangkan. Penambahan kurator dan edukator juga segera dilakukan. Mengingat pengembangan infrastruktur juga harus diimbangi dengan pengembangan Sumber Daya Manusianya. “Setidaknya 2019 master plan jadi, 2020 tinggal aksinya,” tandas Tamzil.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar