Jumat, 29 Maret 2024

Polisi Bakal Periksa Kondisi Kejiwaan Bapak di Grobogan yang Tega Banting Anaknya Hingga Tewas

Dani Agus
Senin, 24 Juni 2019 18:33:57
Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq saat meminta keterangan pada pelaku AR terkait tindakan yang dilakukan terhadap anaknya. (MURIANEWS.com/Dani Agus)
MURIANEWS.com, Grobogan - Polisi masih terus mendalami kasus bocah berusia 2 tahun di Kecamatan Kedungjati yang tewas akibat dibanting ayah kandungnya AR (28). Selain melakukan pemeriksaan, pihak Polres Grobogan rencananya akan mendatangkan psikiater atau ahli kejiwaan untuk memeriksa kondisi AR. Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq mengungkapkan, saat ini, pelaku sudah ditahan dan menjalani pemeriksaan. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan sementara, AR dinyatakan sehat secara jasmani dan rohani. ”Meski demikian, kami tetap mendatangkan psikiater atau dokter ahli kejiwaan untuk mengetahui kondisi kejiwaan dari pelaku,” Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq pada wartawan, Senin (24/6/2019). Ia menjelaskan, dari pemeriksaan sementara, pelaku nekat melakukan tindakan itu karena kesal atau emosi. Yakni, setelah mengetahui kalau istrinya masih memiliki banyak utang. “Kami masih perlu melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Akibat perbuatannya, pelaku bisa dikenai Pasal 80 ayat 1, 3, dan 4 UU RI No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, pelaku AR sempat dihadirkan dihadapan wartawan. Menurut AR, ia tidak pernah memiliki niat untuk menghabisi nyawa anak kandungnya itu. Ia mengaku spontan membanting anaknya lantaran tersulut emosi saat mendengar istrinya masih memiliki utang sebesar Rp 1,8 juta. Baginya, uang sebesar itu dinilai sangat banyak. “Saya sangat menyesali perbuatan ini. Usai kejadian, saya terus memikirkan kondisi anak saya. Akibat tindakan ini, saya siap menjalani konsekuensi hukum yang ada,” katanya. Seperti diberitakan, seorang bocah yang baru berusia sekitar 2 tahun di Kecamatan Kedungjati Grobogan, kehilangan nyawa secara tragis, Minggu (23/6/2019). Bocah berjenis kelamin perempuan berinisial Z ini meninggal setelah sehari sebelumnya sempat dibanting ke lantai oleh ayah kandungnya AR (28). Pasca dibanting, bocah nahas itu sempat dilarikan ke bidan desa untuk mendapat pertolongan. Setelah mengetahui lukanya cukup parah, korban kemudian dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Gubug guna penanganan lebih lanjut. Nahas, setelah dirawat semalaman, korban akhirnya meninggal pagi sekitar pukul 08.00 WIB.   Reporter: Dani Agus Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar