Jumat, 29 Maret 2024

Di Jateng Bersholawat Ganjar Sentil Perang Dagang Tiongkok-AS

Ali Muntoha
Senin, 17 Juni 2019 07:45:49
Ganjar Pranowo dan Habib Syekh saat mengikuti Jateng Bersholawat. (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang – Jateng Bersholawat bersama Habib Syekh bin  Abdulqodir Assegaf kembali digelar di Lapangan Pancasila Semarang, Minggu (16/6/2019) malam. Ribuan jemaah memadati lapangan untuk melantunkan selawat serta doa untuk Indonesia. Sejumlah tokoh turut hadir dalam kegiatan yang digelar oleh Pemprov, MUI Jateng, MAJT dan Masjid Baiturrahman tersebut. Di antaranya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Ryvko Amelza Dahniel, Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Mochammad Effendi, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji, Kepala Kanwil Kemenag Farhani, serta pimpinan NU dan Muhammadiyah. Dalam gelaran itu Ganjar menyebut tentang berbagai tantangan yang perlu dihadapi bangsa ini ke depan. Termasuk gejolak yang terjadi di dunia. Dalam hal ini Ganjar pun menyentil soal perang dagang yang terjadi antara Tiongkok dengan AS. Dampak perang dagang itu juga meluas ke dalam industri teknologi, di mana perusahaan teknologi Tiongkok Huawei diblokade oleh AS. Ganjar mengistilahkannya dengan perang antara Huawei dengan Iphone. Ganjar menyebut, pertempuran itu bukan hanya soal masalah ponsel, tetapi perkembangan teknologi yang super cepat. "Kalau tantangan kita menghadapi teknologi tidak diikuti, tetapi masih upyek karo tanggane (ribut dengan tetangga), ya kita akan tertinggal. Maka, saya berpesan, gunakan jarinya dengan baik. Melalui Jateng Bersholawat ini, kita serukan perdamaian dari Jawa Tengah, agar semua rukun, damai dan makmur," katanya. Ganjar juga berpesan, karena masih dalam suasana Idul Fitri, jika dalam Pilpres lalu beda pilihan, para jemaah diminta untuk saling bersalaman dan bermaafan. "Tunjukkan jari kalian untuk persatuan Indonesia. Sekarang saatnya bersatu, ikut sejukkan Indonesia dari Jateng," ujarnya. Sementara itu, Habib Syekh menyampaikan, Jateng menjadi sorotan karena menjadi daerah yang paling aman dan tenteram. Para syecher mania pun diajak membangun kerja sama dengan pemerintah untuk menjaga dan meningkatkannya. "Jateng bukan milik pemerintah, tapi milik rakyat. Kita doakan dan harapkan, pemerintah bersama TNI dan Polri membawa amanah rakyat. Jangan terpengaruh berita yang bikin kesal. Jangan jadi pemuda yang gampang terprovokasi. Singkirkan suuzon. Jangan ungkit perselisihan yang menyakitkan hati. Tataplah masa depan," tuturnya. Habib Syekh pun menutup kegiatan dengan mengajak jemaah untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Garuda Pancasila.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar