Jumat, 29 Maret 2024

Dilarung ke Laut, Kepala Kerbau Jadi Rebutan Nelayan dalam Pesta Lomban

Budi Santoso
Rabu, 12 Juni 2019 12:55:21
Larungan kepala kerbau yang dilakukan di lepas Pantai Jepara diikuti oleh ribuan warga Jepara, Selasa (12/6/2019). (MURIANEWS.com / Budi Erje)
MURINEWS.com, Jepara- Prosesi pelarungan kepala kerbau ke laut lepas dilakukan masyarakat Desa Ujung Batu, Jepara, Rabu (12/6/2019). Ratusan kapal kayu mengiringi tradisi ini bersama ribuan penumpangnya. Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi dan sejumlah pejabat Forkopinda Jepara, ikut bersama masyarakat melakukan tradisi ini. Kepala kerbau yang dibungkus dalam wadah berbentuk replika perahu dibawa sejauh kurang lebih 4 mil (45 menit) arah barat daya dari Pelabuhan Ujung Batu. Di tengah lautan, masyarakat nelayan yang sudah mengepung dengan perahu-perahu mereka bersorak-sorai menunggu kepala kerbau dilepas di laut. Begitu kepala kerbau diturunkan, masyarakat nelayan terjun ke laut, memperebutkan sesaji yang dilarung. Selain kepala kerbau, juga ada beberapa hasil bumi yang diikutkan untuk dilarung. Sebelumnya, dilakukan upacara pemberangkatan Larung Sesaji Kepala Kerbau di TPI Ujung Batu. Sejumlah tarian disajikan dalam prosesi ini, sebelum dilakukan doa sebelum pemberangkatan sesaji. Dian Kristiandi menyatakan, tradisi Lomban merupakan bagian budaya dari masyarakat Jepara. Pemkab Jepara akan terus melestarikannya dalam kemasan peristiwa budaya yang menarik. Tradisi ini diharapkan juga bisa menjadi daya tarik wisata. “Mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi generasi selanjutnya,” ujar Dian Kristiandi. Sekitar 200-an kapal/perahu ikut ambil bagian dalam tradisi larung kepala kerbau tahun ini. Sekitar 2.000-an masyarakat ikut berpartisipasi dengan menaiki perahu/kapal yang disediakan, ataupun secara swadaya. Pelarungan kepala kerbau sendiri merupakan puncak dari tradisi Pesta lomban di Jepara. Tradisi ini dimaksudkan sebagai wujud syukur masyarakat nelayan atas rezeki dari laut yang sudah diberikan kepada mereka. Pada zaman lampau, setelah prosesi larungan, biasanya masyarakat kemudian beramai-ramai pesiar menggunakan kapal atau perahunya. Beberapa lomba tradisional seperti lorodhan (panjat pinang) dan ”gebuk guling” yang dilakukan di pantai biasanya juga digelar. Belakangan, tradisi ini biasanya diakhiri dengan rebutan kupat dan lepet di Pantai Kartini Jepara, usai larungan kepala kerbau. Tradisi yang sebenarnya sudah menjadi identitas masyarakat Jepara ini memang menghadapi tantangan besar. Perubahan zaman dan perubahan budaya menjadikan tradisi ini akan semakin tergerus, jika tidak mendapatkan perhatian serius.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar