Jumat, 29 Maret 2024

Makam Citrasoma, Peristirahatan Terakhir Para Adipati Jepara

Budi Santoso
Jumat, 24 Mei 2019 16:38:07
Kompleks Makam Citrasoma, di Desa Sendang, Kaliyamat, Jepara. (MURIANEWS.com / istimewa)
MURIANEWS.com, Jepara - Salah satu situs peninggalan sejarah yang cukup menarik di Jepara adalah kompleks Makam Citrasoma. Lokasinya berada di Desa Sendang, Kalinyamatan, Jepara. Situs sejarah ini sempat ditangani oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Jawa Tengah, sebelum akhirnya kini diserahkan ke Pemkab Jepara. Kompleks pemakaman ini terdiri dari tiga bagian yang membujur dari utara-selatan. Pada halaman di sisi selatan, diketahui masih kosong atau tidak ada makamnya. Ukurannya sekitar 72,10 x 30,80 meter. Kemudian halaman yang terletak di sisi utara, merupakan bagian yang terdapat makamnya.  Siapa tokoh yang dimakamkan di lokasi ini tidak diketahui. Ukuran halaman sisi utara ini mencapai 72,10 x 20,40 meter.aw [caption id="attachment_165292" align="aligncenter" width="720"] Makam para bupati Jepara yakni Adipati Citrosoma V dan V Idi kompleks Makam Citrasoma. (MURIANEWS.com / istimewa)[/caption] Halaman utama terletak di ujung paling utara, dan merupakan kawasan yang memiliki cungkup. Di dalam cungkup ini diketahui terdapat makam Raden Adipati Ario Citrosoma I. Selain itu, juga ada makam istrinya, kemudian makam Ki Sutojiwo, orang dekat sang adipati. Di sekitar cungkup, ada empat makam yang diketahui merupakan makam murid-murid Ki Sutojiwo dan makam guru Adipati Citrasoma. Sedangkan di luar cungkup, terdapat makam dari kerabat Citrosoman yang tidak diketahui identitasnya. Demikian juga dengan yang berada di sisi timur cungkup, siapa yang dimakamkan tidak diketahui. Namun diduga merupakan makam keturunan Citrasoma. Menurut Sejarawahan Jepara, M Tabroni, diyakini makam-makam yang ada di sisi timur cungkup itu adalah makam dari Adipati Citrosoma III, IV, V dan VI. Para bupati Jepara era lama yang dimakamkan di kompleks makam ini, memang tidak banyak yang bisa diungkapkan, karena minimnya data. “Adipati Citrosoma adalah bupati pertama di Jepara. Menurut catatan sejarah beliau memerintah pada 1780-1742. Sepeninggalnya, Sunan Paku Buwana I kemudian mengangkat putra Citrasoma I  yang bernama Ki Ngabehi Sumawijoyo sebagai Bupati Jepara bergelar Ki Hadipati Citrosoma II,” ujarnya, Jumat (24/5/2019). Baca juga: Candi Angin dan Makam Citrosoma Kini Diurusi Pemkab Jepara Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparta) Jepara, Zamroni Listiaza menyatakan, Pemkab Jepara sebelum ini juga sudah memberikan perhatian terhadap situs budaya ini. Setelah diserahkan oleh BPPP Jawa Tengah, maka Pemkab Jepara akan lebih leluasa dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya masa lampau ini. Pemkab Jepara saat ini memang tengah menggenjot pembangunan pariwisatanya. Situs Citrosoma, yang memiliki nilai sejarah tinggi, merupakan salah satu obyek yang akan mendapatkan perhatian. “Kami tentu tidak akan mengesampingkan Makam Citrasoma. Ini merupakan salah satu situs sejarah luar biasa yang dimiliki Jepara. Tentu saja harus dijaga dan dilestarikan. Ada nilai-nilai sejarah yang harus diteruskan ke generasi selanjutnya,” pungkasnya.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar