Jumat, 29 Maret 2024

Tak Berizin, Wisata Perahu Logung Diminta Berhenti Beroperasi

Anggara Jiwandhana
Jumat, 24 Mei 2019 13:10:29
Wisata perahu yang ada di Dukuh Sekandang Desa Kandangmas Kecamatan Dawe, Rabu (1/5/2019). (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji).
MURIANEWS.com, Kudus – Aktivitas wisata perahu yang kian marak di Bendungan Logung, tepatnya di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kudus diminta untuk segera dihentiikan total. Pasalnya, selain tak menjamin keamanan wisatawan, pengoperasiannya juga belum berizin. Asisten tata pemerintahan Setda Kudus Agus Budi Satriyo mengatakan jika pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana tengah melakukan rapat koordinasi terkait fenomena tersebut. Pihaknya tak ingin wisata perahu kian marak. “Kami harapkan supaya bisa dihentikan,” ucapnya. Baca Juga: Tak Perlu Jauh-jauh, Kudus Ternyata Punya Wisata Perahu Pemberhentian serta pelarangan bukan tanpa alasan. Salah satunya terkait pengelolaan yang belum diserahkan ke pihak Pemkab. Proyek nasional tersebut hingga kini masih jadi weweang BBWS Pemali Juana. “Hingga kini memang belum diserahkan ke Pemkab,” ucapnya. Faktor keamanan juga jadi pertimbangan. Apalagi, banyak perahu yang dirasa belum memenuhi standar keamanan. Padahal kedalaman Logung di lokasi tempat wisata perahu dioperasikan mencapai 80 meter. [caption id="attachment_163680" align="aligncenter" width="720"] Wisata perahu yang ada di Dukuh Sekandang Desa Kandangmas Kecamatan Dawe, Rabu (1/5/2019). (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji).[/caption] “Sangat berbahaya bila benar-benar tidak aman,” lanjutnya. Ia menegaskan, pelarangan tersebut juga sesuai arahan dari Bupati Kudus, HM Tamzil. Orang nomor satu di Kudus tersebut juga meminta wisata perahu di Bendungan Logung sebaiknya tidak diteruskan. Dengan alasan keamanan, ia memberati keselamatan masyarakatnya. “Pak Bupati gelisah soal hal ini dan segera menyiapkan solusi,” ucapnya. Agus menambahkan, BBWS juga diminta untuk memasang rambu-rambu peringatan di seputaran Logung. Dengan harapan masyarakat bisa berpikir ulang serta memantapkan diri saat akan menaiki wahana. “Siapa yang akan bertanggungjawab jika terjadi hal yang tidak diinginkan juga belum jelas,” terang Agus. Untuk itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga akan dikerahkan guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Penerjunannya akan bertepatan saat perayaan syawalan nanti. Mengingat lonjakan pengunjung sangat dimungkinkan terjadi. “Pengiriman BPBD bukan dalam rangka melegalkan, tapi antisipasi,” tegasnya. Sedang untuk DED pariwisata Logung terus diupayakan penyiapannya. Walaupun pelaksanaannya tak bisa dikerjakan tahun ini karena keterbatasan anggaran. Dalam penyiapan pariwisata, masyarakat sekitar akan tetap dilibatkan. “Mulai dari wisata kuliner, ojek dan juga wisata airnya,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar