Kamis, 28 Maret 2024

Kasat Reskrim Kritis Jadi Korban Bentrok PSHT dan PSH Winongo di Wonogiri

Murianews
Jumat, 10 Mei 2019 12:52:28
Kapolda Jateng Irjen Pol Ryco Amelza Dahniel memeriksa TKP bentrokan antara PSHT dan PSH Winongo. (Humas Polres Wonogiri)
MURIANEWS.com, Wonogiri – Bentrok antara dua perguruan tinggi di Wonogiri yakni Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) dan PSH Winongo. Akibat bentrok itu sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Tak hanya itu, Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani menjadi korban. Ia dikeroyok kelompok yang berseteru hingga kritis dan hingga semalam tak sadarkan diri dan dirawat intensif di ICU RS Dr Oen Solo Baru. “Dia kritis, gegar otak ada pendarahan di bagian kepala,” kata Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwiyati kepada wartawan. Peristiwa bentrok yang terjadi sejak Kamis (9/5/2019) dinihari itu mendapat perhatian dari pimpinan Polri. Bahkan Kapolda Jateng Irjen Pol  Ryco Amelza Dahniel, Jumat (10/5/2019) hari ini turun ke Wonogiri untuk memeriksa TKP bentrok. Kamis (9/5/2019) kemarin, kapolda juga menjenguk kasat reskrim yang masih kritis di ICU RS Dr Oen. Kapolda datang bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi. Menurut Kapolda, pengeroyokan yang terjadi pada anggotanya itu terjadi di SPBU Sudimoro Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Saat itu, korban tengah mengamankan kejadian bentrok dua perguruan besar di Sidoharjo. Korban yang terpisah dari rombongan anggotanya, kemudian dikeroyok massa di SPBU Sudimoro. "Korban kemungkinan diduga salah satu anggota kelompok perguruan silat tertentu yang sedang gesekan. Sehingga dia yang tidak mengenakan baju dinas langsung dikeroyok massa," katanya. Kapolda Jateng memastikan pihaknya akan mengusut tuntas kejadian ini yang menyebabkan Kasat Reskrim Wonogiri AKP Aditya tak sadarkan diri. “Proses penyelidikan sedang berlangsung doakan agar cepat tuntas dan bisa diketahui siapa saja pelakunya serta apa motifnya, ” terangnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar