Jumat, 29 Maret 2024

Semangat Warga Jepara Nyoblos Capres Ternyata Lebih Tinggi, Ini Buktinya

Budi Santoso
Senin, 6 Mei 2019 16:11:11
Warga memberikan hak suaranya dalam PSU di TPS 16 Desa Welahan, Sabtu (20/4/2019). (MURIANEWS.com / Budi Erje)
MURIANEWS.com, Jepara – Warga Kabupaten Jepara ternyata mempunyai semangat yang lebih tinggi untuk memilih calon presiden dan wakil presiden, ketimbang jenis pemilihan lain dalam Pemilu 2019 lalu. Ini terlihat dari angka partisipasi dalam pilpres yang lebih tinggi keitmbang pemilihan lain, seperti Pileg, maupuan DPD. Meski demikian, angka partisipasi pemilih Pemilu 2019 di Kabupaten Jepara, secara keseluruhan dinyatakan melampaui target nasional. Bahkan angkanya juga melampaui tingkat partisipasi yang terjadi di Pemilu 2014 lalu. Komisioner KPU Jepara,  Muhammadun berharap tingginya angka partisipasi ini tidak hanya berhenti untuk Pemilu 2019 saja. Namun, diharapkan bisa terwujud dalam bentuk lain untuk memwarnai demokrasi secara sehat dan positif. Secara nasional, target partisipasi pemilih pada pemilu 2019 adalah 77,5 persen. Di Jepara, untuk lima jenis pemilihan umum, angka persentasenya melebihi target nasional. Namun dari 5 jenis pemilihan, paling tinggi tingkat partisipasinya adalah pilpres. Dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 879.490 orang, pilpres di Jepara menghasilkan suara sah sebanyak 674.280 dan tidak sah 22.540 suara. Angka partisipasinya mencapai 83 persen. Sementara untuk pemilihan DPD mencatat angka partisipasi 82,94 persen atau sedikit di bawah pilpres. Disusul  pemilihan DPR RI (82,90 persen), DPRD provinsi (82,91 persen). “Kalau pemilihan DPRD Kabupaten Jepara, dari 5 Dapil yang ada, tingkat partisipasinya berbeda-beda. Namun semuanya berada di atas 80 persen,” ujar Muhammadun, Senin (6/5/2019). Untuk Pemilihan DPRD Jepara, dari 5 Dapil yang ada, maka Dapil paling tinggi tingkat partisipasinya berada di Dapil 5 (Pecangaan, Kalinyamatan, dan Batealit), yaitu 85,34. Disusul Dapil 1 (Jepara, Karimunjawa, Tahunan, dan Kedung), angka partisipasinya 83,60 persen. Lalu Dapil 2 (Mlonggo, Bangsri, dan Pakisaji) partisipasinya 82,92 persen. Selanjutnya Dapil 4 (Mayong, Welahan, dan Nalumsari) mencapai angka partisipasi 81,34 persen. Sementara paling rendah angka partisipasinya adalah di Dapil 3 (Kembang, Keling, dan Donorojo) yang angkanya hanya mencapai 80,86 persen. “Tentu saja ada banyak faktor yang mempengaruhi dan ini membutuhkan riset secara akademis. Namun dari sisi penyelenggara Pemilu, sosialisasi ke masyarakat sudah dilakukan sejak tahapan Pemilu 2019 ini berlangsung, sampai menjelang pemungutan,” pungkasnya.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar