Kamis, 28 Maret 2024

Mendagri Sebut Otonomi Berdampak Pada Pertumbuhan Aktivitas Ekonomi

Murianews
Kamis, 25 April 2019 13:49:12
Mendagri Tjahjo Kumolo, dalam upacara Hari Otonomi Daerah. (istimewa)
MURIANEWS.com, Banyuwangi – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut, pelaksanaan otonomi derah yang sudah berlangsung selama 23 tahun di Indonesia telah membawa perubahan signifikan di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Salah satu dampaknya yakni pertumbuhan ekonomi daerah. Ini dikatakannya saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXII tahun 2019 tingkat nasional di Stadion Diponegoro, Bayuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/4/2019). Tjahjo menyebut, salah satu dampak otonomi yakni telah mendorong secara nyata budaya demokrasi, menumbuhkembangkan iklim berkumpul dan berserikat masyarakat, serta membuat sistem birokrasi tak lagi panjang dan berbelit. "Masyarakat sekarang bisa berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Kewenangan pemerintah daerah pun bisa lebih luas dan aktivitas ekonomi bisa bertumbuh pesat. Masyarakat juga bukan lagi konsumen pelayanan publik, tapi menjadi citizen yang SDM-nya harus ikut ditingkatkan," katanya. Mendagri juga berharap, aparatur sipil pemerintah turut memberikan kualitas pelayanan publik yang lebih baik lagi. Pemda juga harus bisa beradaptasi dengan kepentingan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya. Tjahjo menegaskan, otonomi daerah harus dikawal dengan kegiatan peningkatan kinerja di daerah yang berorientasi untuk kesejahteraan masyarakat dengan kegiatan inovatif, kreatif. "Pemda harus mendorong kemandirian, mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperkokoh pembangunan nasional. Tingkatkan kinerja hubungan keserasian pemda dan pusat yang efektif, efisien untuk reformasi birokrasi dan penguatan daerah. Hubungan dengan legislatif juga harus harmonis. Refleksikan otonomi daerah menjadi spirit untuk yang lebih baik," tandasnya. Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menyerahkan Penghargaan Pemerintah Berkinerja Tinggi kepada gubernur, bupati dan wali kota. Di antaranya Sidoarjo, Pasuruan, Karanganyar, Banyuwangi, Kuningan, Bone, Bintan, Bulukumba, Gianyar, Kota Makassar, Gorontalo,Tangerang, Cimahi, Banjar, Denpasar, Semarang, Surabaya, Pekanbaru. Kemudian Pemerintah Provinsi Jatim, Jabar dan NTB. Sementara itu, Sekda Jateng Sri Puryono yang turut hadir pada kegiatan itu menegaskan, dalam pelaksanaan otonomi daerah, Jateng lebih maju dibanding daerah lain dalam memberikan pelayanan publik dan dalam menjaga suasana kondusif daerah. Apalagi, bupati dan wali kota sudah dalam satu kesepahaman dan kesepakatan dalam mensejahterakan masyarakat. "Alhamdulillah, Kabupaten Karanganyar ikut mendapatkan penghargaan. Kita patut bangga, karena Jateng ada yang mewakili. Dan memang layak, karena pelaksanaan otonomi daerah bagus, pengelolaan anggarannya juga bagus. Bahkan, pada Musrenbang lalu, mendapat insentif," katanya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar