Jumat, 29 Maret 2024

Di Tempat Ini Tersimpan 3 Pusaka Pengawal Setia Jenderal Soedirman

Murianews
Rabu, 24 April 2019 15:01:01
Salah satu pusaka yang tersimpan di Museum Tosan Aji Purworejo. (istimewa)
MURIANEWS.com, Purworejo – Museum Tosan Aji di Kabupaten Brebes, menyimpan ribuan buah pusaka peninggalan sejarah. Bahkan usia tertua pusaka yang ada di museum itu yakni senjata yang berasal pada abad ke-12 yakni masa Kerajaan Segaluh atau Galuh Pakuan. Meski demikian, di dalam museum yang berada di Jalan Dr Setiabudi, atau di kompleks pendapa Kabupaten Purworejo ini terdapat tiga pusaka yang dinaggap istimewa dan sebagai masterpiece. Yakni tiga buah senjata peninggalan pengawasal setia Pangeran Diponegoro, yakni Soepardjo Rustam. Ia merupakan penggagas museum ini saat menjabat sebagai Mendagri di zaman Orde Baru. Museum ini diresmikan pada 13 April 1987. ”Di museum ini ada tiga bilah pusaka sebagai masterpiece. Pusaka itu sumbangan Pak Soepardjo Rustam,” kata Purwanto, Staf Bagian Konservasi Museum Tosan Aji. Pusaka istimewa itu yakni keris Singo Barong, Pamor Beras Wutah, Tangguh Mataram dan pedang Suduk Pamor Buntel Mayit Tangguh Kartosuro. Ada juga tombak Biring Pamor Ron Geduru Tangguh Majapahit Ia menyebut, jumlah pusaka di museum ini tercatat sebanyak  1.138 tosan aji berupa. Pusaka-pusaka itu berupa keris, tombak, pedang, kujang, granggang, cundrik, menur, sampai katana dari Jepang. ”Semuanya adalah sumbangan. Karena banyaknya koleksi, maka dalam perawatannya kami tidak mengenal bulan Suro. Bila mana ada panas sinar matahari dan angin akan kami bersihkan dan hasilnya akan maksimal," jelasnya. Salah satu proses perawatan yang dilakukan yakni warangi atau mengawetkan bilag pusaka. Dalam proses ini  besi akan terlihat berwarna hitam, pamor (motif keris) akan bewarna putih. Dijelaskan, fungsi mewarangi ialah untuk mengawetkan tosan aji agar menampakkan pamor yang terbuat dari batu meteorid atau batu bintang. Sebab, tosan aji dibuat dengan teknik tempa oleh seorang empu dengan perpaduan besi baja dan batu meteorid atau dikenal pamor. Menurut Ipung, keberadaan Museum Tosan Aji bertujuan untuk untuk mengobservasi, menyimpan dan merawat pusaka-pusaka khas Indonesia yang ada di dalamnya. Apalagi, keris telah mendapatkan pengakuan dari organisasi UNESCO sebagai warisan budaya dunia non-bendawi. "Di sini kami mengedepankan keris sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Bersanding dengan warisan adiluhuung Indonesia lainnya, yakni Candi Borobudur, Candi Prambanan dan batik. Karena, tidak segala benda kan masuk hak paten UNESCO," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar