Jumat, 29 Maret 2024

Sosialisasi River Tourism Kali Gelis Kudus Belum Merata

Anggara Jiwandhana
Rabu, 24 April 2019 14:54:29
Warga tengah melakukan aktivitas di pemukiman di bantaran Kali Gelis di Jalan Sunan Kudus (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS.com, Kudus - Wacana pembangunan river tourism Kali Gelis yang dimulai awal Mei ternyata belum dibarengi dengan sosialisasi yang maksimal oleh pihak terkait. Pasalnya, hingga kini belum ada sosialisasi lanjutan terkait program yang rencananya menghabiskan dana sebesar Rp 215 miliar tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Demaan, Sugiyono. Menurutnya, sosialisasi hingga saat ini hanya sebatas menyinggung konsep pembangunan saja. Sedang kejelasan ratusan KK yang tinggal di bantaran kali belum ada tindak lanjut. "Masyarakat juga belum disosialisasi seluruhnya," terang Sugiyono. Sosialisasi pada masyarakat dirasa sangat penting. Mengingat bantaran Kali Gelis di sisi timur telah lama dijadikan sebagai pemukiman oleh ratusan warga. Tanah tersebut juga merupakan  milik Dinas Sosial yang diperuntukkan untuk menampung pengemis dan gelandangan puluhan tahun yang lalu dan tak bisa serta merta dipindahkan. Sebagian dari mereka bahkan sudah  mengantongi Sertifikat Hak Milik atas tanah di bantaran Kali Gelis tersebut. Sehingga jika penggusuran dilakukan, tentu warga akan menuntut ganti rugi atas haknya tersebut. "Jadi pemerintah diharapkan punya solusi terkait masalah ini," ungkapnya. Pemukiman pengganti bagi ratusan KK yang mendiami RT 04/RW 04 tersebut juga diharapkan bisa disiapkan terlebih dahulu. Apalagi konsep river tourism Kali Gelis akan menonjolkan keindahan bantarannya dan dimungkinkan ada relokasi rumah di bantaran. "Bisa saja dipindah di rumah susun atau dibuatkan pemukiman lain," jelasnya. Hal senada diungkapkan oleh Misbah, Ketua RT 04 RW 04 Desa Demaan. Ia menjelaskan hingga saat ini, belum mendapatkan sosialisasi dari Dinas terkait soal rencana tersebut. Sekalipun demikian, pihaknya tetap mendukung rencana pembangunan river tourism tersebut. "Hanya, kami meminta agar pemerintah mau mencarikan permukiman baru yang layak huni bagi kami jika nantinya diperlukan relokasi," tandasnya.   Reeporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar