Jumat, 29 Maret 2024

Capai 80 %, Partisipasi Pemilu di Jateng Lampaui Target

Murianews
Jumat, 19 April 2019 13:52:22
Gubernur Ganjar Pranowo bersama Pangdam dan Kapolda Jateng memberi keterangan terkait Pemilu 2019. (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, pelaksanaan Pemilu 2019 di Jawa Tengah berjalan aman dan kondusif. Bahkan partisipasi warga untuk menggunakan hak pilihnya juga cukup besar. Ia menyebut, tingkat partisipasi pemilu di provinsi ini mencapai 80 persen dari total pemilih. Angka ini melampaui target yang ditetapkan, yakni 77,5 persen. "KPU sudah sampaikan datanya (partisipasi pemilih) mencapai 80 persen. Tingkat partisipasi ini melampaui target. Dan saya lihat sendiri saat pagi mencoblos, masyarakat sudah berkumpul bahkan sebelum pukul 07.00WIB," katanya. Ia mengakui, pelaksanaan pemungutan suara di Jateng belum sempurna 100 persen. Sejumlah masalah masih muncul. Seperti surat suara yang tertukar, kelebihan surat suara dan kesalahan administrasi masih terjadi. "Tapi semuanya dapat ditangani dengan baik. Yang paling serius adalah adanya pemungutan suara ulang (PSU) di tiga TPS. Namun pemungutan suara ulang itu bukan karena pelanggaran serius, hanya karena kesalahan administrasi saja," terangnya. Ia juga diimbau kepada masyarakat, untuk bersabar dan menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU untuk menunggu putusan resmi siapa pemenang kontestasi Pemilu 2019 ini. Ganjar juga meminta seluruh masyarakat untuk melupakan panasnya persaingan saat kampanye berlangsung. Dengan berakhirnya proses pemungutan suara, sudah saatnya sekarang semua masyarakat bersatu kembali, saling merangkul dan bersilaturahmi seperti semula. "Kepada masyarakat, pesta sudah selesai. Mari kita kembali bekerja dan menjalani rutinitas masing-masing. Kalau kemarin ada 01, ada 02, kalau dijumlah jadi 03, yakni Persatuan Indonesia (mengacu pada sila ke-3 Pancasila)," katanya. Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan, memang ada tiga TPS di Jateng yang harus dilakukan PSU. Yakni TPS 24, Dukuh Ringin, Kecamatan Slawi dan TPS 04, Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru di Kabupaten Tegal, dan TPS 16 Desa Welahan, Jepara. Namun PSU yang dilakukan bukan karena pelanggaran serius, melainkan hanya pelanggaran administrasi. Misalnya di TPS Jepara, kesalahan hanya karena Ketua KPPS-nya berhalangan hadir dan diganti orang lain yang tidak sesuai dengan yang tertera dalam blanko. "Sementara dua TPS di Kabupaten Tegal, persoalan yang terjadi hanya karena ada pemilih di luar DPT namun mencoblos di TPS itu," tegasnya. Proses pemungutan suara ulang di tiga TPS itu lanjut Yulianto akan dilaksanakan pada Sabtu (20/4/2019). "Sekarang kami sedang kebut distribusi logistik dan persiapan-persiapan lainnya. Kami juga akan gencar sosialisasi kepada masyarakat setempat agar tetap antusias mengikuti pemungutan suara ulang," paparnya. Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, meski sejumlah daerah ditetapkan sebagai daerah rawan, namun saat pelaksanaan pencoblosan kemarin semua berjalan aman. "Saya sendiri bersama Pak Pangdam berkeliling ke sejumlah tempat, seperti di Temanggung dan Solo Raya. Semuanya berjalan aman dan kondusif," tegasnya. Meski begitu, Condro mengatakan akan tetap mengamankan seluruh tahapan Pemilu hingga tuntas. Pasca pencoblosan, tim pengamanan difokuskan menjaga rekapitulasi di kecamatan hingga nanti di kabupaten/kota dan provinsi. (lhr)   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar