Jumat, 29 Maret 2024

Ciamik, Pengusaha di Kudus Ini Batik Pisau Dapur dengan Berbagai Jenis Motif

Dian Utoro Aji
Senin, 1 April 2019 19:28:39
Para pekerja ibu-ibu rumah tangga saat sedang membatik pisau di kediaman pengusaha pisau M. Syahri Badlowi di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo, Senin (1/4/2019). (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji)
MURIANEWS.com, Kudus – Pengrajin pisau di Kabupaten Kudus terus memodifikasi pisau buatannya. Ini dilakukan untuk meningkatkan perekomian. Apalagi, pisau asal Kabupaten Kudus cukup dikenal hingga mancanegara. Seperti yang dilakukan oleh, pengusaha pisau M. Syahri Badlowi. Pengusaha pisau yang tinggal di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo melakukan modifikasi pisau dengan cara dibatik. Pisau buatannya, dimodif dengan berbagai macam motif batik. Mulai dari batik bunga, buah-buahan, hingga motif bunga. Hal ini menjadi daya beda dengan souvenir pisau lainnya. Badlowi mengatakan, akhir-akhir ini ia memulai memodifikasi pisau dengan cara dibatik. Menurutnya, ini dilakukan untuk peningkatkan harga pisau asal Kabupaten Kudus. “Ya ini mengingat pemasaran pisau yang sudah kami mulai sudah cukup dikenal. Untuk meningkatkan harga. Biar harga pisau lebih tinggi,” jelasnya saat ditemui di kediamannya, Senin (1/4/2019). Ia mengatakan, tak sulit untuk memodifikasi pisau dengan batik. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan pertama yakni menggambar motif terlebih dahulu. Motif yang diiinginkan bisa motif  bunga, buah-buahan, hingga binatang. “Setelah itu, kemudian dilapisi dengan malam. Baru kemudian dibatik seperti orang membatik kain. Ya menggunakan cantang juga. Selesai dibatik kemudian hasil batikannya dimasukan kedalam air keras selama delapan jam,” terangnya. Menurutnya, kualitas pisau batik buatannya tak perlu diragukan. Pasalnya, pisau yang dibuat menggunakan stenlis. Sehingga pisau itu terlihat menggilap. “Kualitasnya tak perlu diragukan lagi lah. Mengguakan stenlis betul-betul tajam. Pisau ini juga menggilap,” katanya. Untuk mendapatkan pisau tersebut, tak pelu merogoh kocek dalam-dalam. Harga jualannya pun terbilang terjangkau. Yakni antara Rp 30 ribu hingga Rp 150 ribu. “Ukuran kecil itu Rp 30 ribu, kemudian pisau batik ukuran sedang itu harganya Rp 50 ribu, dan yang ukuran besar itu jualnya Rp 100 ribu lebih,” terangnya. Lebih lanjut, permintaan pisau batik itu rencananya akan dipromisikan ditempat-tempat wisata. Untuk di Kota Kretek, rencananya akan dipasarkan di wisata Colo dan wisata Menara Sunan Kudus. “Rencananya nanti juga ke Bali. Karena di Bali biasanya yang sering membutuhkan pisau dari Kudus sini,” pungkasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar