Jumat, 29 Maret 2024

Minimalisir Korban, BPBD Grobogan Bentuk Forum Relawan Siaga Bencana

Dani Agus
Senin, 25 Maret 2019 15:09:52
Dalam rangka meminimalisir korban saat terjadi bencana, BPBD Grobogan membentuk Forum Relawan Siaga Bencana (FRSB), Senin (25/3/2019). (MURIANEWS.com/Dani Agus)
MURIANEWS.com, Grobogan - Beragam upaya dilakukan BPBD Grobogan dalam rangka meminimalisir korban saat terjadi bencana. Upaya terbaru adalah membentuk Forum Relawan Siaga Bencana (FRSB). “Penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab kita bersama, termasuk peran serta dari para relawan. Lewat forum ini, diharapkan mereka bisa dilatih pencegahan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Harapan kedepan, keberadaan forum ini bisa meminimalisir adanya korban saat terjadi bencana,” kata Kepala BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih, saat pembentukan FRSB di aula kantor Dinas Lingkungan Hidup, Senin (25/3/2019). Menurut Endang, anggota FRSB berasal dari berbagai kalangan. Seperti, pramuka, PKK, dharma wanita, persit, bhayangkari, PMI, tagana, ormas, BUMN/BUMD, Rapi, Orari dan lainnya. Endang berharap, pembentukan forum ini dapat meningkatkan kerjasama dalam kegiatan siaga bencana di masyarakat. Di samping itu, masyarakat diharapkan dapat mengenal karakteristik bencana di lingkungan masing-masing. “Anggota forum relawan nanti akan dilatih sehingga bisa mengetahui peranan yang dimiliki masing-masing dan lebih mengenal karakteristik bencana di lingkungannya. Harapannya, mereka nantinya bisa membuat peta bencana,” jelasnya. Endang menyatakan, hampir di semua daerah punya karakteristik bencana sendiri-sendiri. Untuk di Grobogan selama ini memiliki potensi bencana banjir, puting beliung dan kekeringan. Sementara itu, Kepala Dispermades Grobogan Sanyoto mengungkapkan, upaya penanggulangan bencana juga bisa dilakukan pihak desa. Menurutnya, pemerintah desa bisa menganggarkan dana untuk penanggulangan bencana melalui dana desa yang bersumber dari APBN. “Pada tahun anggaran 2019 ini, masing-masing desa mendapat dana desa sekitar Rp 1 miliar. Sebagian dana desa itu bisa digunakan untuk penanggulangan bencana. Misalnya, membangun sumber air bersih untuk menangani kekeringan,” kata Sanyoto yang ikut memberikan pembekalan pada anggota FRSB tersebut. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar