Jumat, 29 Maret 2024

Geger Bentrok Pendukung Caleg di Pati Saat Kampanye, Ternyata Hanya Simulasi

Cholis Anwar
Jumat, 22 Maret 2019 11:12:07
Petugas kepolisian mengamankan salah seorang provokator dalam simulasi yang digelar Polres Pati. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati- Salah seorang calon legislatif (Caleg) yang hendak melakukan kampanye terbuka di halaman Stadion Joyokusumo, Jumat (22/3/2019) dihadang oleh sejumlah massa. Mereka meminta agar caleg tersebut tidak melakukan kampanye di stadion. Apalagi, di tempat yang sama sudah ada caleg lain yang melakukan kampanye. Hanya saja, para pendukung kemudian tidak terima dan marah lantaran halaman Stadion Joyokusumo adalah fasilitas publik. Tak ayal, kedua pendukung caleg pun terlibat adu mulut hingga akhirnya adu jotos. Mirisnya, salah seorang pendukung ada yang membawa senjata tajam. Sehingga, aksi anarkis pun mutlak terjadi. Pertempuran antarpendukung makin tak terbendung ketika mereka secara brutal menurunkan atribut parpol maupun caleg. Tak lama kemudian, petugas kepolisian datang untuk meredam suasana. Namun, jumlah massa yang begitu banyak dan melawan polisi, memaksa petugas untuk melakukan tindakan tegas. Para provokator yang sedari tadi mengompori massa, terpaksa diciduk petugas kepolisian. Meski begitu, massa tidak semakin mundur, tetapi mereka justru melakukan tindakan anarkis kepada petugas.  Petugas mendapatkan perlawanan sengit. Kemudian para petugas yang menggunakan pelindung, maju terlebih dahulu untuk memukul mundur para demonstran. Namun, mereka tetap melancarkan aksinya dengan memukuli para petugas. Personel Unit Sabhara Polres Pati menyemprotkan water cannon ke arah demonstran dengan harapan mereka bisa mundur. Tak lama kemudian, massa berhasil diredam. Namun ini bukan peristiwa nyata. Ini hanya skenario yang dimainkan para petugas dalam simulasi pengamanan kampanye pilpres dan pileg yang dilkukan tim gabungan dari Polres Pati dan TNI. Kapolres Pati AKBP Jon Wesly Arianto mengatakan, dengan adanya simulasi tersebut, pihaknya mengaku sudah siap apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. "Ini sebatas aimulasi. Tetapi kami harap hal itu tidak terjadi pada saat pelaksanaan pemungutan suara 17 April nanti," katanya.   Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar