Jumat, 29 Maret 2024

Penanggulangan Kemiskinan Jadi Salah Satu Prioritas Utama Pemkab Grobogan Tahun 2020

Dani Agus
Rabu, 20 Maret 2019 18:49:46
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2019 tingkat kabupaten yang digelar di gedung Riptaloka, Rabu (20/3/2019). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Di samping keberhasilan serta prestasi, masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan dan mendapat perhatian serius dari semua pihak. Hal itu disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2019 tingkat kabupaten yang digelar di gedung Riptaloka, Rabu (20/3/2019). “Diluar apa yang telah kita capai, masih banyak pula pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Persoalan kemiskinan, kematian ibu dan bayi, stunting, indeks pembangunan manusia, laju inflasi, peningkatan kualitas SDM, dan pelayanan publik, masih perlu menjadi fokus perhatian yang harus diprioritaskan,” cetus Sri. Terkait kondisi itu, Sri meminta agar dalam forum diskusi dalam pelaksanaan Musrenbang tersebut, supaya mencermatiprogram kegiatan yang diprioritaskan harus mendukung penyelesaian beberapa PR yang ada. Meski demikian, ditengah keterbatasan anggaran, tentunya semuapihak harus memahami bahwa tidak semua kegiatan yang diusulkan bisa terdanai dalam APBD. “Hasil musrenbang ini nantinya akan jadi dasar untuk menerapkan kebijakan atau program pembangunan yang akan dilakukan pada tahun 2020. Untuk itu masukan dari berbagai pihak kita perlukan dalam musrenbang ini. Seperti dari LSM, organisasi profesi, dan anggota DPRD,” imbuhnya. Pembukaan musrenbang juga dihadiri Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto, Sekda Moh Sumarsono dan jajaran FKPD. Hadir pula Fungsional Perencana Madya Bappeda Jateng Hermawan, Kepala OPD, pimpinan BUMD, perwakilan LSM, ormas, serta tokoh masyarakat. Fungsional Perencana Madya Bappeda Jateng Hermawan mengapresiasi dimasukkannya penanganan kemiskinan sebagai salah satu skala prioritas Pemkab Grobogan. Sebab, sejauh ini, Kabupaten Grobogan memang masih masuk dalam zona merah kemiskinan di Jateng. Menurutnya, angka kemiskinan di Grobogan pada tahun 2018 sebesar 12,31 persen atau masih diatas angka kemiskinan Jateng dan nasional sehingga masuk dalam zona merah. Total, ada 14 kabupaten yang masuk dalam zona kemiskinan tersebut. “Pada zona merah ini, angka kemiskinan di Grobogan ada di urutan ketiga, dibawah Purworejo dan Blora. Di bawah Grobogan, masih ada 11 kabupaten yang angka kemiskinannya lebih besar,” katanya. Terkait kondisi itu memang diperlukan upaya yang lebih keras lagi agar Kabupaten Grobogan bisa segera keluar dari 14 daerah yang masuk zona merah kemiskinan Jateng. “Kami mengucapkan terima kasih karena masalah kemiskinan masuk dalam skala prioritas. Kami yakin, berdasarkan hasil kinerja selama ini, Kabupaten Grobogan akan segera keluar dari zona merah kemiskinan ini,” imbuhnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar