Jumat, 29 Maret 2024

Habib Luthfi Dalam Apel Kebangsaan: Dari Dulu Merah Putih Tak Akan Berubah

Murianews
Minggu, 17 Maret 2019 16:43:21
Para tokoh menyerahkan bendera merah putih ke tokoh pemuda. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang- Apel Kebangsaan “Kita Merah Putih” yang digelar di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, dihadiri sejumlah tokoh nasional. Mereka tak hanya berorasi tentang kebangsaan, tetapi juga berdoa dan selawat bersama. Habib Luthfi bin Yahya dalam orasinya mengatakan, Bangsa Indonesia harus bangga memiliki Merah Putih. Karena di dalamnya, memiliki tiga hal, yakni sebagai kehormatan bangsa, harga diri bangsa dan jatidiri bangsa. "Dari dulu, merah putih tidak akan berubah meski dilekang zaman. Kalau sudah kumpul seperti ini dan berkomitmen untuk menjaga NKRI, menjaga Pancasila, menjaga Merah Putih, maka Indonesia akan tetap jaya," paparnya. Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Mahfud MD menyebut, jika Apel Kebangsaan ini sangat bagus. Menurutnya, bagaimanapun dan apapun caranya, semua harus dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Pemilu sekalipun, itu koridornya jangan merusak ikatan bangsa. Anda boleh milih siapapun, tapi satu hal, jangan rusak ikatan kebangsaan. Rugi semua nanti," tegasnya. Upaya menjaga keutuhan NKRI, lanjut dia, sangat penting. Semua langkah dan upaya bisa dilakukan, bisa seperti yang dilakukan Pemprov Jateng saat ini, yakni dengan Apel Kebangsaan, sewatan, mujahadah dan doa bersama. "Semua harus dilakukan, agar bangsa ini selamat. Tidak ada dalil apapun yang membantah bahwa menjaga kebangsaan itu penting baik menurut konstitusi maupun secara agama. Maka dari itu, menjaga NKRI, UUD 45, Pancasila dan Merah Putih itu penting. Titik!" tegasnya. Baca: Slank dan Letto Ajak Cuekin yang Suka Nebar Energi Negatif Selain Prof Mahfud MD dan Habib Luthfi, sejumlah tokoh nasional lain juga menyampaikan orasi kebangsaan. Yakni Gubernur Jateng Pranowo, KH Maimoen Zubair, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi). Ganjar mengatakan, Apel Kebangsaan ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat. Tidak memandang suku, agama, ras bahkan pilihan politik, semua berbaur jadi satu untuk Merah Putih. "Hari ini komplit, ini ada TNI, Polri, Kajati, Ketua DPRD, Wagub dan juga tokoh nasional serta para ulama. Saya minta segenap rakyat Indonesia, segala golongan, semua harus bersatu padu bulat, berdiri di belakang pemimpin. Janganlah menjadi kacau, bekerja tak tentu arah, hanya tuduh menuduh dan menyalahkan orang lain," kata Ganjar. Selain selawatan, orasi kebangsaan dan doa bersama, Apel Kebangsaan juga diisi dengan ikrar bersama menjaga NKRI. Acara ditutup dengan penyerahan secara simbolis Bendera Merah Putih oleh para tokoh nasional kepada generasi penerus. Serta makan bersama brokohan nasi Kebuli.(lhr)   Penulis: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar