Jumat, 29 Maret 2024

Anggota Bank Sampah di Grobogan Manfaatkan Barang Bekas Jadi Kerajinan Cantik Seperti Ini

Dani Agus
Senin, 11 Maret 2019 17:41:33
Ketua Bank Sampah Induk Bersemi Eka Sri Pratiwi memperlihatkan produk kerajinan yang dihasilkan dari barang-barang bekas. (MuriaNewsCom/ Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Jika Anda punya banyak barang bekas di rumah, sebaiknya jangan dibiarkan saja atau dibuang ke tempat sampah. Soalnya, aneka barang bekas itu ternyata bisa diolah jadi sebuah produk yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Banyaknya produk yang dibuat dari berbagai macam barang bekas ini setidaknya bisa dilihat dalam stand Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan yang ada di lokasi Pasar Rakyat di alun-alun Purwodadi. Dalam stand ini, ada puluhan produk kerajinan yang dibuat dari barang bekas. Seperti, tempat tisu, vas bunga, hiasan dinding, tas, lukisan, dan dompet. Para pengunjung stand, awalnya tidak tahu jika aneka kerajinan cantik itu dihasilkan dari barang-barang bekas. Mereka baru mengerti setelah mendapat penjelasan dari Ketua Bank Sampah Induk Bersemi Eka Sri Pratiwi yang kebetulan sedang menjaga stand pameran bersama dua anggotanya. “Semua kerajinan yang ada di sini dibuat dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Seperti, kantong plastik, bungkus minuman sachet, pempers, hingga handuk bekas,” jelas istri Wakil Ketua DPRD Grobogan HM Nurwibowo itu, Senin (11/3/2019). Aneka kerajinan dari barang bekas itu harganya bervariasi. Mulai dari Rp 6 ribu sampai Rp 200 ribu per unitnya. Menurutnya, aneka kerajinan dari barang bekas itu dihasilan dari anggota Bank Sampah yang tersebar di 19 kecamatan. Saat ini, sudah ada sekitar 190 Bank Sampah se-Kabupaten Grobogan. Tiwi menyatakan, pembuatan aneka barang dari bahan bekas itu perlu lebih diberdayakan. Sebab, hal itu merupakan salah satu peluang baik untuk mendapatkan penghasilan dengan modal yang kecil. Soalnya, sebagian besar bahan baku tidak perlu beli dan peralatan yang digunakan juga sederhana. “Disamping itu, pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan juga bisa jadi salah satu solusi dalam mengatas persoalan sampah,” imbuhnya. Ia menambahkan, pengelolaan sampah menjadi tanggungjawab bersama. Masyarakat, pemerintah, dan lembaga bank sampah harus saling bersinergi untuk mengatasi persoalan sampah. ‘’Kami mengajak setiap masyarakat untuk menyetorkan sampah di bank sampah. Lewat bank sampah, sampah yang dikelola tadi bisa menjadi berkah dan bernilai rupiah,” ujarnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar