Jumat, 29 Maret 2024

Semua Dikerjakan Pakai Tangan, Kerajinan Kulit Asli Semarang Ini Tembus Mancanegara

Murianews
Selasa, 5 Maret 2019 14:24:03
Proses pembuatan kerajinan kulit di Handall Leather Semarang. (istimewa)
Murianews, Semarang – Berawal dari coba-coba, Helmy Yoga F kini sukses mengembangkan kerajinan berbahan kulit hingga tembus ke pasar mancanegara. Padahal awalnya, ia hanya autodidak mempelajari kerajinan ini, karena tidak suka dengan model tali jam tangan. Bersama lima rekannya, ia mendirikan workshop bernama Handall Leather di Jalan Gombel Lama Nomor 135 Kota Semarang, dan punya pelanggan yang cukup banyak. Semua produknya dikerjakan dengan tangan, tanpa menggunakan mesin. Inilah yang membuat produknya istimewa. “Awalnya sekitar pertengahan 2010 silam. Saya kan suka jam tangan, kebetulan mau cari talinya itu enggak ada yang cocok. Lalu autodidak bikin sendiri sampai merambah bikin dompet dan tali gantungan kamera,” katanya. Karya buatan tanganya ini justru banyak diminati teman-temannya. Akhirnya sejak 2011 mereka membuat brand Handaal dengan penyamakan non kimiawi atau vegetable tanned,” ujarnya. Kini berbagai produk kerajinan sudah merambah ke berabagai daerah di Indonesia, hingga ke negara-negara lain.   [caption id="attachment_158823" align="alignnone" width="720"] Proses pembuatan kerajinan kulit di Handall Leather Semarang. (istimewa)[/caption]   Yoga menyebut, dalam memasarkan produknya mereka memanfaatkan media sosial berupa Instagram sebagai ujung tombaknya. Kendati demikian mereka juga mengikuti berbagai pameran, seperti di Pasar Semawis, awal Februari 2019 lalu. Adapun pembeli online kebanyakan dari Jakarta dan Batam. Untuk harganya, dibanderol mulai Rp 245 ribu hingga Rp 1,2 juta. Dengan menonjolkan motif ragam hias Nusantara, hasil hasta karya mereka dibikin dengan jumlah terbatas, termasuk menerima custom atau pesanan khusus. Bahkan beberapa pembeli di antaranya berasal dari Singapura, Jepang, Amerika Serikat hingga Swiss dan Belanda. Sebab, motif tersebut di mata orang asing dianggap eksotis. Bahkan pihaknya memberi garansi hingga tujuh tahun. “Ragam hias Nusantara kita itu ada model Jepara, Bali, Mataram-Jawa, Cirebon. Selain itu, kita mengutamakan detail pada pengerjaan, kerapian jahitan, sehingga dijamin kuat dan awet,” terangnya. Salah satu pendiri dan perajin Handall Leather yang lain, Syaiful Annas juga mengatakan, seluruh proses pengerjaan produk kerajinan di Handall Leather dilakukan secara manual. Mulai dari memotong kulit, membentuk pola, menyatukan bahan, hingga menjahit, murni dikerjakan dengan tangan, tanpa bantuan mesin. Alih-alih menjahit dengan mesin yang secara kasat mata mungkin terlihat rapi dan lurus, Annas lebih senang menggunakan teknik saddle stitch (jilid kawat). Sebuah teknik dengan cara mengapit produk dengan sebuah alat penjepit kayu dengan ditopang kedua pahanya. “Satu hari paling banyak menghasilkan dua lusin produk regular. Terhitung sedikit ketimbang menggunakan mesin jahit. Karena teknik ini memang membutuhkan kesabaran dan tenaga ekstra. Namun menghasilkan jahitan yang kuat, rapi dan seksi. Ada seninya tersendiri saat dilakukan manual,” ujar Unnes ini.   Penulis: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar