Selasa, 19 Maret 2024

Bobok Bumbung, Hanya Satu Jam Pembayaran Pajak Satu Desa Lunas

Murianews
Selasa, 5 Maret 2019 10:30:14
Gubernur Ganjar Pranowo saat mengikuti prosesi kirab Jolen Bobok Bumbung di Cilacap. (MuriaNewsCom)
Murianews, Cilacap – Jika daerah lain warganya diiming-imingi sejumlah hadiah seperti mobil dan rumah, agar membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) tepat waktu, beda dengan salah desa di Cilacap ini. Di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, hanya butuh waktu satu jam untuk melunasi tagihan pajak dari seluruh warga. Caranya pun bukan dengan iming-iming hadiah, melainkan melalui kirab budaya. Kirab Jolen Bobok Bumbung namanya. Bobok bumbung merupakan selongsong bambu, dan jolen merupakan miniatur rumah untuk menaruh bobok-bobok bumbung tersebut.  Bobok-bobok bumbung itu berisi uang yang telah diisi oleh masing-masing warga wajib pajak. Dalam praktiknya, warga diberi tahu beberapa bulan sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Bumi dan Bangunan (SPT PBB) diserahkan. Alhasil warga langsung menabung di selongsong bambu (bobok bumbung) dan ketika SPT diberikan, warga siap membayar. Yang unik, pembayaran dilakukan dengan prosesi kirab keliling kampung menuju balaidesa setempat. Dalam prosesi kirab miniatur rumah yang di dalamnya berisi bumbung bambu itu diarak keliling kampung. Seperti yang dilakukan pada Senin (4/3/2019) kemarin. Ribuan warga berduyun-duyun menyerahkan pembayaran pajak setelah menabung di bobok bumbung selama tiga bulan. "Tidak pasti menabungnya, dari dua ribu sampai lima ribu. Saya membayar sebesar Rp 44 ribu. Tetangga ya seperti itu. Karena kami semua senang, bayar pajak dan kumpul bareng tetangga, guyub," kata Karto Mulyono, salah satu warga.   [caption id="attachment_158794" align="alignnone" width="720"] Gubernur Ganjar Pranowo mengeluarkan uang tabungan warga dari bumbung bambu untuk dibayarkan pajak. (MuriaNewsCom)[/caption]   Di desa ini sebagian besar warganya memang bekerja sebagai petani. Sehingga cara pembayaran pajak dengan model menabung di bobok bumbung ini cukup meringankan warga. Sarjo, Kepala Desa Pesanggrahan mengatakan pembayaran pajak seperti itu merupakan tradisi warisan leluhur. Dan tradisi ini terus dipertahankan dan dilestarikan. "Nguri-uri warisane simbah anak putu desa Pesanggrahan. Para warga ke balaidesa setor pajak dengan tersenyum, dengan bahagia. Lha ini yang tidak ada di tempat lain di Indonesia. Ini ketaatan warga Pesanggrahan ke pemerintah," katanya. Karena menjalankan tradisi warisan leluhur, seluruh warga Pesanggrahan pun tidak merasa keberatan membayar pajak. Merekapun kompak membayar pajak pada hari yang sama, yakni usai SPT diserahkan. Bahkan setiap tahun pembayaran pajak PBB desa Pesanggrahan terus mengalami peningkatan. "Tahun kemarin penerimaan PBB hanya Rp 40 juta. Tahun ini meningkat sekitar 80 persen menjadi Rp 70 juta dari 2056 wajib pajak. Ini tradisi patokannya orang Cilacap, kami tidak akan menggeser-geser. Semoga desa lain mengikuti, anak putu Pesanggrahan yang kompak ya," ujarnya. Dengan tradisi ini, alhasil dalam waktu satu jam saja, seluruh tagihan pajak warga di desa itu langsung lunas. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ikut dalam tradisi itu menyebut jika ini merupakan peristiwa budaya yang sangat langka. Dia belum pernah menemukan pembayaran pajak serempak seluruh warga desa yang dipadu dengan kebudayaan dan kesenian. Perpaduan budaya dan penerapan kegiatan pemerintahan tersebut, menurut Ganjar sebagai satu-satunya cara pembayaran pajak unik di Indonesia. "Saya kemarin dikasih tahu, pak gubernur berkenan hadir atau tidak? Acaranya bobok bumbung. Kalau saya kecil itu (bobok bumbung) jadi celengan (tempat menabung). Kalau biasanya hanya membayar ke kantor, ini ditambah dengan upacara, bareng-bareng sedesa," katanya. Karena keguyuban dan keunikan itu, Ganjar lantas menyinggung soal penerapan budaya sebagai panglima dalam kehidupan bernegara. Karena penerapan politik dan perekonomian sebagai panglima dalam kehidupan bernegara, belum membuahkan hasil yang membanggakan. "Kalau budaya sebagai panglima, maka masyarakat yang keseniannya, budayanya ternyata bisa dimasukkan ke kegiatan pemerintahan. Contohnya bayar pajak ini. Satu jam lunas," pungkasnya.(lhr)   Penulis: Ali Muntoha Editor : Ali  Muntoha

Baca Juga

Komentar