Jumat, 29 Maret 2024

Biar Tak Dilupakan, Bupati Grobogan Minta Cerita Legenda Ajisaka Bisa Masuk Kurikulum

Dani Agus
Kamis, 28 Februari 2019 17:37:43
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat membuka seminar tentang Ajisaka. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Kekayaan sejarah dan cerita legenda yang ada di Kabupaten Grobogan diharapkan bisa masuk dalam kurikulum pembelajaran. Harapan itu disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni, saat membuka seminar dan peluncuran buku cerita legenda Ajisaka di Hotel Kyriad Grand Master Purwodadi, Kamis (28/2/2019). Dalam kegiatan tersebut, hadir Kepala Dinas Pendidikan Amin Hidayat dan dosen Fakultas Ekonomi Undip Casytha Arriwi Kathmandu yang menjadi narasumber seminar. Menurut Sri, upaya memasukkan ke dalam kurikulum pendidikan diperlukan agar cerita rakyat tersebut tidak hilang ditelan zaman. Terlebih, cerita itu erat kaitannya dengan terciptanya aksara Jawa. Disamping itu, adanya cerita itu diharapkan dapat membuat warga Grobogan berbangga. “Seperti kita ketahui, legenda Ajisaka dan kerajaan Medang Kamulan ini berkaitan dengan terciptanya aksara jawa. Jejak sejarah ini masih ditemukan di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus,” katanya. [caption id="attachment_158556" align="alignnone" width="720"] Peserta seminar dan peluncuran buku cerita legenda Ajisaka memadati Hotel Kyriad Grand Master Purwodadi, Kamis (28/2/2019). (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption] Sri menyatakan, wilayah Grobogan dinilai merupakan kabupaten yang kaya akan sejarah. Sebagai bukti, beberapa sejarah kerajaan masa lalu yang ada di Jawa Timur, Jateng, dan Yogyakarta, jika ditarik mundur, ternyata tak lepas dari Grobogan. Sebelum peluncuran buku cerita Ajisaka karangan Sri Sunarsih terbitan Erlangga itu, lebih dahulu peserta seminar menyaksikan pentas ketoprak yang menceritakan sejarah lahirnya aksara jawa. Pementasan ketoprak yang dilakukan siswa SDN 4 Purwodadi itu sempat membikin decak kagum bupati serta peserta seminar yang terdiri dari para guru tersebut. Tampilan ketoprak dengan membawakan cerita legenda Ajisaka itu sendiri merupakan yang pertama kalinya dilakukan. Menurut perwakilan Erlangga Eko Setya, sebelumnya belum ada kelompok pentas seni yang berani mengangkat cerita legenda Ajisaka. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar