Jumat, 29 Maret 2024

Ada Caleg di Demak Ngaku Sama Ganjar Nunggak Pajak Mobil Sampai 2 Tahun

Murianews
Rabu, 27 Februari 2019 16:42:35
Gubernur Ganjar Pranowo saat menyosialisasikan kepatuhan pembayaran pajak bermotor di Demak. (MuriaNewsCom)
Murianews, Demak – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat pengakuan dari seorang emak-emak di Demak, jika sudah nunggak pajak mobil selama dua tahun. Yang lebih mengejutkan, penunggak pajak itu adalah seorang calon anggota legislatif (caleg). Ini terjadi ketika Ganjar mengikuti sosialisasi kepatuhan membayar pajak bermotor bersama TP PKK di Demak, Rabu (27/2/2019). Saat Ganjar menanyakan apakah semua yang hadir mempunyai kendaraan, serentak menjawab semua. Namun ketika ditanya apakah ada yang telat bayar pajak, ternyata ada tiga emak-emak yang angkat tangan. Salah satunya ibu bernama Sri Rejeki. Ia mengaku mempunyai dua sepeda motor dan satu mobil. “Yang motor bayar terus pak. Yang mobil telat dua tahun. Karena buat kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak,” akunya pada Ganjar. Sontak saja pengakuan itu disambut teriakan ibu-ibu lain. Beberapa di antaranya juga wadul ke Ganjar jika ibu tersebut adalah seorang caleg. “Dia caleg pak,” celetuk salah seorang ibu-ibu. "Lho sampeyan ki caleg to. Lho piye Iki. Caleg kok ora bayar pajak. Tapi ora masalah, Bu Sri jujur. Ternyata duite pajek telas (habis) buat baliho," kata Ganjar yang disambut tawa ibu-ibu. Meski demikian, Sri mengaku saat ini telah memproses balik nama, karena nomor polisi kendaraannya wilayah eks-Keresidenan Pekalongan. Tapi dia mengeluh lamanya waktu untuk memproses balik nama, bahkan mencapai lima bulan. Ternyata, proses pengurusannya diserahkan ke calo. Ganjar pun menyarankan agar diurus sendiri agar lebih cepat. Ganjar bahkan memerintahkan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Jawa Tengah, Tavip Supriyanto yang juga hadir dalam sosialiasi itu untuk membantunya. "Kalau pengen cepat ini ada kepala dinas dan kepala bagian. Sini, Bu. Ini ditolong. Bu Sri silakan catat nomor handphone ibunya ini," katanya. Ganjar menegaskan tidak susah menyelesaikan masalah, apalagi soal pajak. Asal ada niatan dan pemahaman terhadap kewajiban sebagai pemilik kendaraan bermotor. Karena, uang dari hasil pajak juga akan kembali dinikmati oleh masyarakat. "Setiap pajak kendaraan 30 persen kembali ke kabupaten kota. Tapi apakah cukup? Tidak. Nah sekarang bareng-bareng intensifkan penarikan pajak. Makanya ini ibu-ibu PKK ikut mensosialisasikan Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan agar bayar pajak makin gampang,” ujarnya. Apalagi menurut Ganjar di Kabupaten Demak, tunggakan pajak kendaraan bermotornya mencapai Rp 30 miliar.(lhr) Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar