Jumat, 29 Maret 2024

Seks Bebas Juga Dinilai Jadi Pemicu Masih Maraknya Pernikahan Dini

Cholis Anwar
Senin, 18 Februari 2019 15:52:10
Peserta nampak antusias mengikui sosialisasi program pembangunan keluarga. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Pentingnya peran keluarga dalam pengembangan pola pikir para remaja, harus menjadi perhatian serius agar mereka tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif. Keluarga harus mempunyai program pembangunan yang mengarah pada progresifitas dan kualitas remaja. Hal itu disampaikan oleh Koordinator Sumaryati Center, Muhammad Ali Ghufron dalam sosialisasi program pembangunan keluarga di Gedung Korpri Pati, Senin (18/2/2019). Ia menilai, ada banyak remaja yang saat ini terjerumus dalam hal-hal yang negatif, miras, narkoba dan lain sebagainya. "Kalu hal ini tidak segera dilakukan penanganan, maka masa depan remaja akan hancur," katanya. Ali juga menekankan, yang paling penting adalah pembinaan dalam keluarga. Sejak remaja, keluarga harus dibina dan diberikan pendidikan yang mengarah pada moralitas, mentalitas dan kematangan diri. "Seperti misalnya terkait masalah seksual, apabila keluarga tidak memberikan rambu-rambu betapa bahayanya seks bebas, nantinya juga akan berpengatuh pada remaja. Belum lagi terkait pergaulan. Ini penting untum ditekankan," ujarnya. Baca : Pernikahan Dini Masih Marak di Pelosok Pati Dirinya menambahkan, angka pernikahan dini di Indonesia, termasuk di Pati juga tergolong tinggi. Hal itu dilatarbelakangi beberapa faktor, pertama karena seks bebas, pergaulan bebas dan pemahaman remaja yang kurang. "Banyak sekali remaja yang hamil duluan, kemudian terpaksa menikah. Padahal usianya belum ideal. Hal inilah yang nantinya bisa menjadi penyebab tingginya angka perceraian," ungkap Ali. Dirinya berharap, dengan adanya sosialisasi tersebut, dapat memberikan penyadaran dan pembelajaran kepada remaja, agar mempunyai perencanaan yang matang, baik dalam pergaulan maupun berumah tangga. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar