Kamis, 28 Maret 2024

Antisipasi Bertambahnya Korban Keracunan, Dinkes Grobogan Buka Posko Kesehatan di Desa Mayahan

Dani Agus
Sabtu, 16 Februari 2019 16:05:40
Ratusan warga Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo memanfaatkan posko kesehatan dari Dinkes Grobogan. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Penanganan terhadap puluhan warga Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo yang diduga mengalami keracunan terus dilakukan pihak Dinkes Grobogan. Guna mencegah bertambahnya korban, pihak dinkes bahkan sampai membuka posko kesehatan di desa tersebut, Sabtu (16/2/2019). Posko kesehatan ditempatkan di rumah Paryadi, warga Dusun Kayen yang dua hari lalu menyelenggarakan pesta hajatan. Adanya posko kesehatan disambut positif warga setempat. Indikasinya, ada ratusan warga yang memanfaatkan posko tersebut untuk memeriksakan kondisinya. Mereka yang periksa ini adalah warga yang sebelumnya juga sempat menyantap hidangan yang disuguhkan dalam hajatan. Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo menyatakan, selain dari Dinkes, pihaknya juga mengerahkan tim medis dari Puskesmas Tawangharjo di posko kesehatan tersebut. Menurutnya, pendirian posko dilakukan untuk mengantisipasi tidak ada tambahan korban keracunan lagi. “Dengan adanya posko kami berharap warga yang ikut menyantap makanan dalam acara hajatan tidak mengalami keresahan. Sebab, mereka bisa langsung memeriksakan kondisinya ke posko kesehatan khusus yang sengaja kita tempatkan di desanya,” jelasnya. Slamet menyatakan, jumlah warga yang dilaporkan mengalami gejala keracunan ada puluhan. Hingga hari ini, masih ada 18 orang yang menjalani rawat inap di rumah sakit. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Untuk yang dirawat inap masih ada 18 orang dan mereka ini kita monitor terus perkembangannya,” jelasnya. Baca : Diduga Keracunan Makan Hajatan, Belasan Warga Mayahan Grobogan Dirawat di Rumah Sakit Seperti diberitakan, puluhan warga Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo dilaporkan mengalami gejala keracunan, Jumat (15/2/2019). Kejadian ini diperkirakan terjadi setelah warga menyantap makanan dari acara hajatan salah satu warga setempat, dua hari sebelumnya, Rabu (13/2/2019). Camat Tawangharjo Mundakar menyatakan, warga yang menggelar hajatan memasak sayur becek dengan bahan daging sapi. Saat itu, sebagian besar tamu mendapat suguhan menu sayur becek yang merupakan salah satu menu kuliner khas Grobogan tersebut. Gejala keracunan mulai muncul keesokan harinya, Kamis (14/2/2019). Yakni, adanya sejumlah warga yang mengalami diare, muntah dan lemas seperti orang keracunan. Jumlah warga yang mengalami gejala tersebut makin bertambah hingga hari ini. “Totalnya, ada sekitar 31 warga yang mengalami gejala keracunan. Dari jumlah ini, hingga siang tadi masih ada belasan orang yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang lainnya hanya menjalani rawat jalan. Kejadian ini, sudah kita laporkan pada dinas kesehatan untuk ditindaklanjuti,” jelasnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar