Kamis, 28 Maret 2024

Jaga Kualitas Hasil Panen, Kementan Bantu Lagi Pembangunan 20 UV Dryer untuk Petani Grobogan

Dani Agus
Jumat, 15 Februari 2019 21:40:17
Murianews, Grobogan - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Tanaman Pangan bakal menyalurkan lagi bantuan pembangunan ultra violet (UV) dryer pada petani Grobogan. Hal itu disampaikan Kasubdit Kedelai Ditjen Tanaman Pangan Kementan Mulyono saat melangsungkan kunjungan kerja di Grobogan, Jumat (15/2/2019). Saat berada di Grobogan, Mulyono sempat meninjau dua lokasi UV dryer di Kecamatan Pulokulon. Yakni, UV dryer yang dikelola Poktan Kabul Lestari I Desa Panunggalan dan Gapoktan Tani Mulyo Desa Jambon. Ikut mendampingi Mulyono, Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto beserta Kabid Tanaman Pangan Imam Sudigdo, dan Kabid Hortikultura Nur Widhie Astuti. Pembangunan UV dryer di dua lokasi tersebut merupakan bantuan dari Kementan pada tahun anggaran 2018 lalu. “Tahun lalu, Kementan bantu pembangunan 13 UV dryer di Grobogan. Tahun 2019 ini, akan kita bantu lagi pembangunan 20 UV dryer,” ungkap Mulyono pada wartawan. Menurutnya, keberadaan UV dryer sangat diperlukan petani untuk menjaga kualitas hasil panen. Terutama saat musim panen berbarengan dengan tingginya curah hujan. Pada kondisi penghujan, hasil panen tidak bisa terjaga kualitasnya karena petani hanya  mengandalkan pengeringan dengan mengandalkan sinar matahari. “Jadi, UV dryer ini merupakan sebuah teknologi baru untuk pengeringan hasil panen. Bisa dipakai untuk berbagai komoditas pertanian, tergantung saat itu sedang panen apa. Dengan UV dryer ini proses pengeringan bisa dilakukan cepat sehingga hasil panen bisa terjaga kualitasnya,” jelasnya. Dilihat sepintas, UV dryer yang bentuknya seperti rumah ini mirip dengan green house atau rumah kaca. Tiap titik UV dryer itu ukurannya 8x20 meter dengan didinding dan atapnya terbuat dari plastik khusus. Untuk pembuatan satu titik UV dryer diperlukan dana sekitar Rp 200 juta. Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto menambahkan, pembuatan UV dryer tahun 2018 lalu ditempatkan di 8 kecamatan. Yakni, Kecamatan Pulokulon dan Tawangharjo masing-masing ada 3 unit dan Kecamatan Purwodadi ada 2 unit. Kemudian di Kecamatan Tanggungharjo, Ngaringan, Wirosari, Kradenan, dan Toroh masing-masing 1 unit. “Untuk pembangunan UV dryer tahun 2019 ini sudah kita siapkan lokasinya. Kita pilih pada daerah yang selama ini jadi sentra pertanian. Dalam waktu dekat, pembangunannya akan dilakukan. Kami berharap ada tambahan lagi untuk pembangunan UV dryer karena memang sangat dibutuhkan petani,” cetusnya. Menurut Edhie, pada saat kondisi cuaca ekstrim, hasil panen, misalnya komoditas kedelai bisa menjadi beberapa kualitas. Imbasnya, harga tiap kualitas ini berbeda. Untuk kualitas paling rendah yang dipakai untuk pakan ternak, harga kedelai berkisar Rp 4000 per kilogram. Sedangkan harga kedelai kualitas terbaik bisa mencapai Rp 7.000 per kilogram. “Jadi, kalau ada berita harga kedelai anjlok itu saya kira kurang pas. Harga yang rendah itu berlaku untuk kedelai dengan kualitas paling jelek. Kalau kualitas kedelainya bagus, harganya masih mencapai Rp 7.000 per kilo. Untuk bisa mencapai kualitas baik, salah satunya bisa diupayakan lewat UV dryer ini,” sambung Edhie. Sementara itu, Ketua Poktan Kabul Lestari Abdul Karim menyatakan, selama ini, para petani kedelai selalu diliputi kecemasan saat panen raya yang berbarengan dengan tingginya curah hujan. Sebab, dengan kondisi cuaca yang seperti ini dipastikan bisa membawa dampak terhadap kualitas hasil panen kedelai. Oleh sebab itu, pihaknya sangat berterima kasih dengan adanya bantuan pembangunan UV dryer tersebut. Soalnya, hasil panen kedelai yang kondisinya basah terkena air hujan bisa dicegah kerusakannya dengan adanya UV dryer. “UV dryer ini kapasitasnya bisa sampai 2 ton. Untuk mengeringkan hasil panen di sini, hanya butuh waktu satu sampai dua hari tergantung kadar airnya. Kalau tanpa UV dryer, pengeringan butuh waktu empat hingga lima hari dan kualitas hasil panen juga pasti turun,” imbuhnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar