Jumat, 29 Maret 2024

Limbah Sekam Padi Bawa Siswa Pati Lolos Olimpiade Sains Nasional

Cholis Anwar
Jumat, 15 Februari 2019 19:25:13
Dua siswa SMA PGRI 2 Kayen yang lolos projek Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Jakarta 2019 berfoto bersama gurunya. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Dua projek sains di bidang fisika dan lingkungan yang diteliti oleh siswa SMA PGRI 2 Kayen berhasil masuk dalam final 120 projek Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Jakarta 2019 yang diikuti 700 projek dari siswa seluruh Indonesia. Dua penelitian itu yakni tentang penanggulangan korosi besi karbon dengan filler silika abu sekam padi dan pupuk cair organik limbah cincau hitam, kulit pisang raja, dan jerami untuk pertumbuhan cendana. Penelitian pertama dikerjakan oleh Agung Kusuma Jaya dan Adha Tasya Khoirun Nisa dengan bimbingan Muhammad Rauf. Sementara penetilian kedua adalah Latifatun Nikmah dan Putri Karisma dengan bimbingan Betty. Ia mengatakan, dua projek penelitian siswa akan kembali berkompetisi di Jakarta 22-24 Februari nanti. Selain SMA PGRI 2 Kayen, projek penelitian itu juga diikuti SMAN 3 Semarang, SMAN 1 Pemalang, SMAN 1 Sukorejo, SMAN 1 Kudus, SMA Kebon Dalem Semarang, dan lainnya. Ia berharap projek penelitian siswanya bisa menembus internasional seperti yang sudah diraih 7 tahun ini. Kepala SMA PGRI 2 Kayen, Surata mengatakan penelitian di bidang lingkungan bermula karena saat ini banyak terjadi eksploitasi di Pegunungan Kendeng. Sedangkan di daerah kawasan kars lindung ada pohon cendana yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Dengan pembuatan pupuk yang diteliti siswa, bisa membantu memperbaiki lingkungan. “Kami sudah mencoba memberikan pupuk di pohon cendana dan hasilnya sangat bagus. Saat ini siswa sudah mempersiapkan untuk presentasi di Jakarta pada final ISPO untuk diambil 3 besar di masing-masing bidang. Bahkan, siswa kami sudah belajar Bahasa Inggris di Pare Kediri Jawa Timur selama dua pekan Desember lalu,” katanya. Sementara itu salah satu peneliti Agung Kusuma Jaya mengatakan projek penelitian penanggulangan korosi besi karbon dengan filler silika abu sekam padi itu sebenarnya bersamaan dengan penelitiannya sebelumnya tentang pelapis lambung kapal. Namun untuk korosi besi karbon masih diuji lagi, karena perendaman membutuhkan waktu 11 bulan. “Kami meneliti sampai benar-benar tahan korosi dan mengaplikasikan sekam padi yang biasanya digunakan untuk industri perkapalan, kerangka gerbang kereta api, dan kontruksi jembatan. Dalam penelitian sempat terkendala alat karena mahal, namun dengan membeli alat timbang laju korupsi murah, hasilnya tetap baik,” tutupnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar