Kamis, 28 Maret 2024

Sulit Padamkan Api di Area Perkotaan, Begini Solusi BPBD Kudus

Anggara Jiwandhana
Selasa, 12 Februari 2019 20:20:46
Murianews, Kudus - Wilayah Kecamatan Kota Kabupaten Kudus hingga saat ini memang masih dalam kategori aman terkait intensitas bencana. Letak geografisnya pun bisa dikatakan cukup aman sebagai tempat tinggal. Hanya, tidak menutup kemungkinan beberapa bencana bisa saja terjadi kapan pun di kecamatan yang 80 persennya adalah rumah tersebut. Salah satu yang sering mengancam adalah bencana kebakaran. Selain berbahaya karna jarak rumah ke rumah yang berdekatan. Akses yang sempit disinyalir jadi penghambat proses pemadaman apabila sebuah kebakaran terjadi di Kecamatan Kota. Pernyataan tersebut juga dikatakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kudus, Bergas Catursari Pananggungan. Ia mengatakan akan sangat sulit untuk memadamkan api yang tengah berkobar di pemukiman padat penduduk. Terutama jika akses jalan sangat sempit. "Kota ini kan jalan desanya kebanyakan sempit, muat sebecak katakanlah," jelasnya. Terkait hal itu, Bergas menyarankan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah padat penduduk serta akses jalannya sempit untuk melakukan deteksi sumur masyarakat. Sumur ini nantinya akan digunakan sebagai sumber air untuk memadamkan api. "Jika itu darurat kan bisa dipakai terlebih dulu sembari menunggu pemadam datang," jelasnya. Soal kriteria sumur masyarakat yang bisa dijadikan alternatif pemadam, Ia merinci ada beberapa kriteria. Diantaranya adalah sumur harus mempunyai kedalaman tertentu. Saat dilakukan penyedotan dengan pompa, air setidaknya tidak akan habis setelah 15 menit dipompa. "Ini cukup untuk memadamkan api selama tujuh menit," rincinya. Ada beberapa alat tambahan untuk mengaplikasikan sumur masyarakat tersebut. Diantaranya adalah nozzle pemadam serta selang air. Ini bisa didapatkan dengan mudah. "Desa maupun kelurahan sangat bisa memfasilitasi ini," jelasnya. Cara ini dianggap Bergas sangat efektif daripada harus menunggu pemadam datang terlebih dahulu. Belum jika lokasi kebakaran ada di dalam desa dengan jalan yang sempit. "Satu selang 30 meter, kalau lokasi di dalam, harus disambung berapa kali," ucap Bergas. Selain untuk keadaan darurat, sumur tersebut juga bisa difungsikan sebagai penyemprot sumbatan di selokan-selokan yang mampet. Bisa juga untuk fungsi-fungsi lainnya. "Hanya tinggal masyarakatnya yang diberdayakan," terang Bergas. Bergas pun berpesan supaya tidak usah pesimis dulu dalam menyikapi inovasi-inovasi. Cukup coba dan terapkan terlebih dahulu inovasi tersebut. "Tidak ada salahnya untuk diterapkan terlebih dulu," tandasnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar