Kamis, 28 Maret 2024

Venue Panjat Tebing di Balai Jagong Harus Dirombak Ulang

Anggara Jiwandhana
Jumat, 8 Februari 2019 13:25:33
Para anggota FPTI menjajal venue panjat tebing di kompleks Balai Jagong Kudus. (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)
Murianews, Kudus - Venue panjat tebing yang berada di area Balai Jagong Kudus, dinilai tidak memenuhi standar kelayakan untuk kompetisi atau sekedar digunakan latihan para atlet. Papan panjat dan pendukungnya harus dirombak total atau setidaknya dilakukan perubahan desain sesuai pakem yang berlaku. Keterangan itu dilontarkan oleh Ketua  Bidang Lintas Organisasi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Tengah, Tavee Askar serta  atlet nasional panjat tebing peraih emas PON Jabar 2016 untuk konteingen Jawa Tengah, Masrudin. “Venue panjat tebing ini, tidak memenuhi standar kualitas dan membahayakan keselamatan,” ujar Tavee dan Masrudin, Kamis (7/2) kemarin. Ada beberapa hal yang di garis bawahi Tavee terkait perbaikan. Yang pertana adalah  jarak antara dasar dengan papan panjat harus sesuai aturan, yakni  40 cm. Sedang sarana yang ada sekitar 70 cm. "Itu tidak standart," terangnya. Desain dari dinding yang tidak sesuai pakem juga digaris bawahinya. Untuk papan panjat speed  diharapkan ditata ulang, disesuaikan ketentuannya dengan kemiringan 5 derajat. Secara umum dan kasat mata, papan panjat tebing tidak layak untuk latihan dan kompetisi, karena kondisinya membahayakan keselamatan. "Begitu pula dengan dinding yang lead terlalu dipaksakan desainnya dan merusak tali beban," rincinya. [caption id="attachment_156857" align="alignnone" width="665"] Salah satu anggota FPTI menjajal venue panjat tebing di kompleks Balai Jagong Kudus. (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption] Tavee melanjut,  poin-poin panjat yang terpasang pada papan panjat speed untuk aksi kecepatan juga tidak sesuai peruntukan. Pun dengan papan panel fiber untuk panjat tebing seharusnya berukuran 1,5 meter kali 1,5 meter. Di antara papan pun tidak boleh ada celah. "Itu akan sangat berbahaya," ujarnya. Begitu pula lubang poin, jaraknya harus diatur masing-masing berjarak 12,5 cm. Pada panel juga tidak boleh ada plat besi dan harus dijaga kelenturannya. "Pakemnya seperti itu, rule nya juga ada," tekan Tavee. Dari hasil uji coba, papan panjat bahkan tertarik keluar karena tidak ada conecting  penguat. Saat pemanjat berusaha memantulkan diri dari papan pun suara khas kayu longgar terdengar dengan keras. ''Harus dibenahi total,” terang Tavee yang sebelumnya dipercaya menjadi Manajer Venue Panjat Tebing pada Porprov ke-XV di Solo beberapa waktu lalu. Menanggapi hal itu, Pejabat Pembuat Komitmen sarana dan prasarana Sport Centre, Harjuno Widodo, ketika dikonfirmasi mengaku kondisi tersebut sudah pernah disosialisasikan pegiat panjat tebing. ''Jika harus dibenahi, butuh anggaran lagi,'' tandasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar