Jumat, 29 Maret 2024

Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar, Warga Diminta Tetap Tenang

Murianews
Jumat, 8 Februari 2019 11:46:09
Guguran awan pijar Gunung Merapi. (Foto: Twitter BPPTKG)
Murianews, Klaten – Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar poada Kamis petang. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta jarak luncur guguran lava pijar itu mencapai 2 kilometer. Meski demikian masyarakat terutama yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) di Kabupaten Klaten diminta tetap tenang dan waspada. Di Klaten desa yang masuk KRB di antaranya Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo. ”Warga diminta tetap menjalankan aktivitasnya, tetapi tetap menjaga kewaspadaan dengan kegiatan ronda malam," kata Plt Kepala BPBD Klaten, Dodhy Hermanu dilansir Antara, Jumat (8/2/2019). Dodhy Hermanu menyatakan, BPPTKG Yogyakarta telah merilis kejadian guguran lava pijar Gunung Merapi pada Kamis, sekitar pukul 18.30 WIB. Guguran lava pijar Gunung Merapi tersebut sejauh sekitar 2 kilometer ke arah Kali Gendol. Namun, kejadian semalam itu paling panjang dibanding sebelumnya. "Sesuai perkembangan aktivitas Gunung Merapi itu, status tetap waspada, tidak membahayakan dan terkendali. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tetap menjaga kewaspadaan," kata Dodhy. Kamis malam, guguran kembali terjadi di Gunung Merapi. Akun Twitter resmi BPPTKG, @BPPTKG menyebutkan telah terjadi awan panas guguran pada pukul 18.28 WIB. "Awan panas guguran teramati di Gunung  Merapi pukul 18.28 WIB, dengan jarak luncur ± 2 km ke arah hulu Kali Gendol, amplitudo 70 dengan durasi 215 detik, #statuswaspada,” tulis BPPTKG yang diunggah sekitar pukul 19.00 WIB. Pada postingan berikutnya, BPPTKG menyatakan aktivitas tersebut berpotensi menimbulkan hujan abu di wilayah lereng gunung. Awan panas guguran dan guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu, sehingga warga Merapi diharap tetap tenang serta selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar