Jumat, 29 Maret 2024

Nenek Umur 90 Tahun di Pemalang Terkunci di Rumah Terbakar Hingga Tewas

Murianews
Kamis, 7 Februari 2019 13:36:07
Polisi memeriksa jenazah nenek yang terbakar di rumahnya. (Humas Polres Pemalang)
Murianews, Pemalang – Peristiwa mengenaskan terjadi di Kabupaten Pemalang, Rabu (6/2/2019) malam tadi. Seorang nenek berumur 90 tahun di di Desa Randudongkal, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang tewas dalam kondisi mengenaskan, setelah terjebak di rumahnya yang terbakar. Sebagian besar tubuhnya telah terbakar. Nenek tersebut diketahui bernama Karsem (90). Nenek ini tak bisa menyelematkan diri, lantaran saat api berkobar ia terkunci di dalam rumah. Adi Prayitno, tetangga korban menyataan, saat kebakaran terjadi listrik tengah padam karena di desa itu tengah turun hujan. Namun menurut dia, tiba-tiba api menyala dari rumah Mbah Karsem. “Ketika hujan dan listrik padam, api terlihat menyala namun Mbah Karsem terkunci dari dalam rumah” jelas Adi. Ia menyatakan, warga berhamburan mencoba memadamkan api dan menyelamatkan Mbah Karsem. Namun karena kondisi api yang semakin membara, dan alat yang digunakan untuk memadamkan api seadanya nenek yang umurnya hampir seadab itu tak bisa diselamatkan. “Saya bersama warga memadamkan api dengan peralatan seadanya. Setelah api padam Mbah Karsem ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi luka bakar,” ujarnya. Kapolsek Randudongkal AKP Heryadi Noor, Kamis (7/2/2019) membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mendapatkan laporan terjadinya kebakaran dan langsung menerjunkan personel untuk memeriksa lokasi kebakaran. Polisi juga meneliti awal mula kebakaran, dan bagaimana nenek tersebut bisa sampai terbakar hingga merenggut nyawanya. “Kemungkinan api berasal dari nyala api lilin, karena pada saat kejadian listrik dalam keadaan padam,” jelas Kapolsek. Dengan kejadian ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati menyalakan lilin saat listrik padam. Usahakan lilin ditempatkan jauh dari benda-benda yang mudah terbakar, dan jauh dari jangakauan anak-anak. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar