Jumat, 29 Maret 2024

Sudirman Said Sindir Parpol yang Ancam Sembelih Kader Jika Kalah Pemilu

Murianews
Senin, 4 Februari 2019 17:36:52
Sudirman Said berfoto bersama relawan Prabowo-Sandi di Brebes. (istimewa)
Murianews, Brebes – Koordinator Relawan PADI Jateng, Sudirman Said menyebut, tingkat elektabilitas Prabowo-Sandi di provinsi ini terus meningkat. Hal ini menurut dia, karena semangat positif yang terus memotiviasi para relawan dan pendukung untuk mengenalkan pasangan ini. Menurutnya, para relawan digerakkan dengan semangat energi positif, untuk mengajak berjuang dengan idealisme dan sukarela. Bukan dengan ancaman tertentu. Ia pun menyindir ada parpol yang mengancam kadernya dengan ancaman “sembelih” jika gagal memenangkan calon yang diusung dalam pemilu. Sudirman menyampaikan, pihaknya tidak menyebar ancaman atau tekanan. Tidak ada partai koalisi yang mengancam akan menyembelih kadernya.  Karena kader harusnya dipimpin bukan diancam-ancam. "Dan memimpin itu dengan hati, dengan memotivasi, mengarahkan dengan visi. Bukan dengan ancaman dan tekanan," kata Sudirman, dalam siaran pers yang diterima MuriaNewsCom, Senin (4/2/2019). Ini disampaikan Sudirman dalam acara temu relawan dan pendukung Prabowo-Sandi, di Desa Pengabean, Losari, Brebes, Jateng. Menurut dia, ancaman dari parpol untuk kadernya justru tak efektif. "Ada kader partai yang sudah berjuang keras, tapi pemimpinnnya ngancam terus.  Mengancam sembelih, mengancam pecat. Menghujat dan menuduh lawan. Yang begini pasti membuat rakyat lelah," ujarnya. Sudirman menyebut, Prabowo dan Sandi memberi pesan agar Pemilu jadi ajang lomba kebaikan. Kompetisi gagasan. Bukan ajang saling menjatuhkan. Khusus di Brebes, Sudirman Said wanti wanti mewaspada pihak-pihak tertentu yang cara kerjanya menyuap rakyat, membudayakan politik uang. Mencari simpati rakyat dengan bagi-bagi uang tidak mendidik, tapi juga pelanggaran dalam Pemilu. “Ingat Jateng provinsi yang kepala daerahnya paling banyak kena kasus korupsi. Jadi harus waspada dengan cara-cara tidak baik itu," pungkas Sudirman. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar