Jumat, 29 Maret 2024

Air Surut, Korban Banjir di Kudus Kosongkan Pengungsian

Anggara Jiwandhana
Senin, 4 Februari 2019 09:03:04
Warga tampak mulai meninggalkan posko pengungsian tadi malam (3/2/2019) (MuriaNewsCom/Istimewa)
Murianews, Kudus - Suasana pengungsian korban banjir di Balai Desa Jati Wetan pagi ini, (4/2/2019) tampak begitu lengang. Ruangan yang biasanya dipadati pengungsi dari tiga dukuh ini hanya tinggal karpet dan beberapa kardus minuman saja. Terhitung mulai dini hari tadi,  para pengungsi mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Ini dikarenakan air yang menggenangi ketiga dukuh yakni Dukuh Gendok, Dukuh Barisan, serta Dukuh Tanggulangin mulai berangsur surut. Dikonfirmasi dari Sekretaris desa, Moch Yakub, ketinggian air di ke tiga dukuh tersebut berangsur menurun. Penurunan bisa sekitar sepuluh sampai dua puluh lima centimeter. "Ya, berangsur surut, paling semata kaki kok. Jadi sudah pada pulang untuk bersih-bersih" terang Yakub saat berada di lokasi pengungsian. Yakub merinci jika warga mulai meninggalkan pengungsian sekitar hari Minggu(3/2/2019) pukul 23.00 WIB. Mereka sepakat untuk pulang dikarenakan air sudah tidak masuk ke rumah milik mereka. "Langsung pulang bersama," jelasnya. [caption id="attachment_156397" align="alignnone" width="665"] Suasana Aula Balai desa Jati Wetan pagi ini tampak sepi setelah para pengungsi pulang ke rumahnya masing-masing (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption] Saat kepulangan para pengungsi, Yakub memberikan keterangan jika mereka dibekali beberapa perlengkapan bingkisan.  Bingkisan tersebut berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta dari Palang Merah Indonesi (PMI). "Seperti sembako, dan kantong pakaian dan berkas sepertinya," ucap Yakub. Sementara itu, Indah (54) salah satu pengungsi yang pulang mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh relawan karena telah mau dibuat repot oleh dirinya dan pengungsi-pengungsi yang lain. "Terimakasih karena sudah dengan ramah membantu kami," ucapnya. Tak lupa Indah pun mendoakan supaya para relawan yang bertugas serta yang membantu dirinya dan para pengungsi supaya diberikan keselamatan dan kesehatan selalu saat bertugas lagi nantinya. "Semoga seperti itu, Amin," tandas Indah. Sebelumnya, Banjir setinggi 30 hingga 60 centimeter menggenangi tiga padukuhan di Desa Jati Wetan. Tercatat sudah sebelas hari para pengungsi memenuhi pengungsian hingga akhirnya mereka mengosongkannya hari ini. Data terahir yang MuriaNewsCom dapatkan, ada sekitar 11 Kartu Keluarga (KK) dari 86 KK yang mulai meninggalkan pengungsian kemarin malam (3/2/2019) pukul 19.00 WIB. Pagi ini, dilaporkan jumlah pengungsi sudah tidak ada. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar