Kamis, 28 Maret 2024

Main di Genangan, Tiga Bocah di Kudus Tewas Tenggelam

Anggara Jiwandhana
Jumat, 1 Februari 2019 20:05:25
Camat Kaliwungu, Fitrianto saat menunjukkan lokasi kejadian tenggelamnya ketiga bocah. (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)
Murianews, Kudus - Tiga bocah tewas tenggelam sesaat setelah bermain di sawah milik Bapak Batin yang tergenang banjir di Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, Senin (01/02/2019) siang. Ketiga bocah tersebut terperosok ke dalam sumur pengairan yang berdiameter sekitar satu setengah meter dengan kedalaman  satu setengah meter juga. Tiga bocah tersebut bernama Jovan (8) putra Bapak Agus dan Ibu Khowir , Imam Fernandes (7) putra Bapak Kusmanto dan Ibu Ida, serta Andika Rehan (9) putra Bapak Supardi dan Ibu Suwarti. Berdasarkan keterangan yang didapatkan MuriaNewsCom di lapangan, ketiga bocah tersebut sebelumnya bermain bersama dua temannya di areal persawahan. Diduga karna tidak tahu ada sumur dan bercanda, ketiga bocah tersebut terperosok dan tenggelam. Sedangkan dua bocah lain atas nama Ilham (7) dan Saputra (8) lari untuk memberitahu orangtuanya. Kaswati, Warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian menambahkan jika Ilham sempat lari sembari meminta tolong untuk menyelamatkan ketiga temannya yang tenggelam. "Mungkin ke arah rumah temannya untuk memberitahu orangtuanya," terang Kaswati. Ia memberi keterangan jika orang yang pertama kali mendatangi lokasi kejadian adalah Bapak Kisul. Dikatakan Kaswati, Kisul menemukan mereka sudah mengambang di genangan air tersebut. "Pak Kisul yang pertama lari ke lokasi," tandas Kuswati. [caption id="attachment_156281" align="alignnone" width="665"] Kondisi rumah Andika, salah satu korban sesaat setelah jenazahnya dimandikan, Senin, (01/02/2019) (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption] Sementara itu Camat Kaliwungu, Fitrianto yang didampingi oleh Kepala Desa Setrokalangan, Edi Siswanto, dan satu relawan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Agus memberi keterangan jika sebenarnya ketiga anak tersebut kemungkinan bisa berenang. Hanya karena panik mereka jadi saling tarik-menarik dan tak bisa menyelamatkan diri. "Anak kecil di sini kebanyakan sudah bisa berenang, dan kalau dilihat mereka berada di lokasi yang sama mungkin panik," terangnya. Fitri menambahkan jika mereka sempat dibawa kerumah sakit Kumala Siwi, Puskesmas Kaliwungu, serta Rumah Sakit Islam untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sayang, nyawa mereka tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. "Setelah itu dibawa ke rumah duka masing-masing," jelasnya di lokasi kejadian. Terkait kejadian ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan para petani untuk membuat pagar pembatas di sekitar sumur. Di lokasi, memeang ada banyak sumur yang digunakan untuk menyirami tanaman padi disaat kemarau tersebut. "Itu langkah ke depannya," ucap Fitri. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait kejadian ini. Ia mengatakan, rencananya Bupati Kudus, HM Tamzil atau diwakilkan wakilnya HM Hartopo akan mengunjungi dan menyantuni keluarga yang ditinggalkan. "Entah besok atau hari ini, yang jelas ini  merupakan langkah yang diambil pemerintah terkait kejadian ini," tandas Fitri. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar